TUJUAN NU

BERLAKUNYA AJARAN ISLAM YANG MENGANUT FAHAM AHLUSUNNAH WAL JAMA’AH UNTUK TERWUJUDNYA TATANAN MASYARAKAT YANG BERKEADILAN DEMI KEMASLAHATAN, KESEJAHTERAAN UMAT DAN DEMI TERCIPTANYA RAHMAT BAGI SEMESTA (PASAL 8 ANGGARAN DASAR NU)

PIMPINAN NU DARUNGAN MASA KHIDMAT 2023-2028

RAIS SYURIYAH: Ust. ABD. ROZAQ (PAKEMAN) dan KETUA TANFIDZIYAH: Ust. ABU HASAN TOYIB (LORKALI)

Kamis, 29 September 2016

NGAJI ASWAJA BERSAMA KH. MUHYIDDIN ABDUSSOMAD


Jember, tidak beda jauh dari perencanaan panitia HARLAH NU, 300-an nahdliyyin nahdliyyat desa Darungan Kec. Tanggul Kab. Jember yang terdiri dari Pengurus NU baik dari MWC, Ranting, Anak Ranting, Muslimat, Muspika Tanggul, perangkat desa, BPD, dan masyarakat, mengikuti pengajian ASWAJA dalam rangka peringatan Isro’ Mi’roj Nabi Muhammad SAW 1436 H, dan HARLAH NU yang ke-89 (menurut hitungan masehi), Senin malam selasa wage, 16 Rajab 1436 H / 4 Mei 2015 M di Sekretariat NU Darungan. Yang diisi oleh KH. Muhyiddin Abdussomad, Pengasuh Ponpes Nurul Islam (Nuris) Antirogo Jember, sekaligus mengemban amanah sebagai Rais Syuriyah NU Cabang Jember. Lain dari pada itu, tidak pernah absen dari Pengurus MWC NU Tanggul, H. Sanuri, M.Si (Ketua), KH. Aunul Karim (Syuriyah), dan segenap jajarannya. Yang selalu istiqomah membina ranting dibawah Majelis Wakil Cabang NU Tanggul. Kali ini Harlah NU yang diselenggarakan Ranting NU Darungan, lain dari pada sebelum-sebelumnya, dikarenakan KH. Muhyiddin Abdussomad. Disamping tausiyah Aswaja An Nahdliyah, perbandingan kondisi di Indonesia dengan Negara-negara lainnya, utamanya Negara arab. Yang akhir-akhir ini banyak terjadi peperangan sampai adanya gerakan radikalisme, yaitu ISIS. NU dengan Indenesia tidak dapat dipisahkan, termasuk didalamnya pendiri-pendiri Negara Indonesia, adalah ulama-ulama pesantren. disamping itu, beliau juga memutar tayangan Azab dalam Kubur dengan kaitan-kaitannya dan beserta dalil-dalinya. Ini sangat menarik dan mengesankan, mengingat pada umumnya, pengajian menggunakan metode ceramah, "dengan adanya tayangan tersebut, diharapkan mustamiin-mustamiat lebih mudah (jika menggunakan audio visual) untuk memahami makna bagian ajaran islam ahlussunnah wal jamaah yang telah tertanam pada masyarakat Indonesia umumnya, desa Darungan, khususnya”. Harap, Ketua NU desa Darungan, Ustad Abu Hasan Toyyib, setelah acara selesai.

SUMBER : nutanggul.blogspot.com

PERKUAT HUBUNGAN NU DENGAN MUSLIMAT NU


muslimat NU Darungan
KH. Badrus Shodiq memberi tausiyahnya

Muslimat mendengarkan ceramah agama KH. Badrus Shodiq

Tidak kurang 300-an anggota Muslimat NU Darungan Kec. Tanggul Kab. Jember, tumpah blek di Musholla P. Miski (Ustadzah Misna, Sekretaris Muslimat NU Darungan, Red) Krajan Darungan, Ahad, 19 April 2015 M / 29 Jumadil Akhir 1435 H, hadir KH. Badrus Shodiq, Ponpes Nurul Hidayah Gambirono Bangsalsari (petinggi NU Cabang Jember), dan Ustadzah Winti Isnaini, S.Ag., M.Pd.I (Ketua MuslimatNU Kec. Tanggul sekaligus Anggota DPRD Kab. Jember), hadir juga Pengurus Ranting NU Darungan, IPNU-IPPNU, Fatayat NU, Mitra Kerja Kepala Desa / Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Darungan, Syarifah Soraya Al Habsyi, Pimpinan Majelis Sholawat desa Selodakon Kec. Tanggul Kab. Jember. Dalam sambutan Ketua Muslimat NU Darungan, Ustadzah Holifah, beliau mengharap kekompakan seperti ini tetap dipertahankan, dan dilestarikan demi agama, bangsa dan Negara. Ucap Petinggi Muslimat NU yang baru-baru ini terpilih. Sambutan Ketua NU Darungan, Ustad Abu Hasan Toyyib, menekankan tingkatkan ukuwah Nahdliyyah, Jam’iyyah yang akan melahirkan ukuwah Islamiyah, Wathaniyah, dan Basyariyah. Beliau (Ust. Abu, panggilan akrabnya, red) juga memaparkan program NU Darungan, salah satunya yang telah dilaksanakan, Ziaroh Wali, dan serta dibulan Mei yang akan datang, ada peringatan Isro’ Mi’roj Nabi Muhammad SAW sekaligus HARLAH NU, disamping itu juga setiap Jum’at siang, pengurus NU, keliling se desa Darungan untuk bersilaturrahmi serta mengisi kelompok-kelompok muslimat (baik Muslimat NU / Muslimat kelompok Musholla, Red) di setiap pedukuhan, yang sekaligus penyampaikan tata cara membungkus mayyit kepada muslimat dalam pertemuan tersebut. Lain dari itu program santunan anak yatim juga akan dilaksanakan oleh NU Darungan setiap tahunnya seperti dalam tahun-tahun yang lalu. Oleh karena itu diharapkan dukungannya, utamanya kaum ibu-ibu yang tergabung dalam jam’iyyah muslimat ini. sekedar memberitahukan bahwa acara Tri Wulan telah berjalan 2 (dua) kali sejak Kepengurusan Muslimat NU desa Darungan periode 2015-2020, yang sebelumnya sudah dilakukan oleh pendahulu-pendahulunya / kepengurusan yang lama (Ustadzah Heriah, periode : 2010-2015, Red) dan sebelumnya. Isi acara disamping ngaji umum (pengajian umum), juga pembacaan surat yasin, tahlil, dan sholawatan. Yang semua pendanaan, tata acara pelaksanaan, dan lain-lain di koordinir oleh Muslimat NU Darungan.

SUMBER : http://nutanggul.blogspot.com

ORANG DESA RASA KOTA


PROSES PENGEMBANGAN

Selasa, 27 September 2016

Harus dibedakan,
1. NU
2. Pengurus NU
3. Anggota NU
Dalam urusan dukung mendukung calon (PILPRES, PILGUB, PILBUP, dan PILEG), NU bersifat dan bersikap NETRAL, namun NU tidak dapat menghalangi pengurus dan anggotanya berpolitik praktis, karena itu urusan hak.
Dengan tegas dan keras, NU mengharamkan :
  1. Membawa, mengibarkan, mencantumkan segala sesuatu atas, dan oleh NU (dari lambang sampai stempel NU) baik dalam pertemuan tertutup dan atau terbuka, kecil / besar.
  2. Menyebut, 

KEGIATAN AHAD, 2 OKTOBER 2016


Minggu, 25 September 2016

EDIT HTML ONLINE
https://html-online.com/editor/

Dispendik Diminta Buat Surat Edaran Pembatasan Materi Khilafiah dalam PAI

diposkan; 7 September 2016.
Jember Hari Ini – Komisi  Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Jember mendesak Dinas Pendidikan mengeluarkan surat edaran agar Pendidikan Agama Islam di sekolah tidak terlalu jauh membahas topik tentang  khilafiah atau masih dalam perdebatan para ulama.
Ketua Komisi Fatwa MUI Jember, Abdul Haris, dalam rapat bersama DPRD, Rabu siang, menjelaskan dalam kaidah fiqih sesuatu yang sudah menjadi perdebatan di kalangan ulama sebaiknya tidak diungkit-ungkit lagi karena rawan konflik. Persoalan yang terjadi di SMK Negeri 5 itu kata Haris, adalah tindakan salah dan  kurang bijaksana karena memberikan informasi tidak pada tempatnya. Siswa di sekolah umum menurutnya masih belum mampu memahami secara utuh kitab-kitab yang ada dan akan menimbulkan asumsi yang salah. Oleh sebab itu, ia mendesak Dinas Pendidikan atau melalui DPRD segera mengeluarkan surat edaran ke sekolah-sekolah yang isinya meminta guru agama Islam tidak menjadikan persoalan yang masuk kategori khilafiah atau perdebatan di kalangan ulama menjadi materi pembelajaran.
Sementara Kasubag TU Kantor Kemenag Jember, Hamam, menjelaskan, persoalan semacam itu sebenarnya sudah beberapa kali terjadi. Bahkan, Kemenag Jember pernah kesulitan melakukan mutasi terhadap salah satu guru agama Islam yang hampir disemua sekolah ditolak. Oleh karenanya, Hamam sepakat dengan Haris mendesak Dinas Pendidikan mengeluarkan surat edaran, khususnya untuk guru agama Islam untuk tidak menyampaikan materi yang masuk kategori khilafiah. Atas rekomendasi tersebut, DPRD Jember meminta Dinas Pendidikan segera berkoordinasi dengan Kemenag dan MUI untuk merumuskan bentuk surat edaran yang akan dikirimkan kepada sekolah-sekolah tersebut. Bahkan, jika perlu harus dilakukan diklat ulang terhadap seluruh guru agama Islam di Jember. 
Sumber : http://www.prosalinaradio.com/2016/09/07/dispendik-diminta-buat-surat-edaran-pembatasan-materi-khilafiah-dalam-pai.html

Komnas HAM Dukung Raperda Deradikalisasi Prakarsa Aktivs NU Jember

Sabtu, 24 September 2016 21:30

Jember, NU Online
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Republik Indonesia memberikan respon positif atas digulirkannya Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Derikalisasi yang diinisiasi sejumlah aktivis NU Jember.
Menurut Ketua Tim Ad Hoc Penyelidikan Pelanggaran HAM yang Berat Peristiwa Pembunuhan terkait Isu Dukun Santet tahun 1998-1999, Muhammad Nurkhoiron, pihaknya sangat mendukung dan akan memberikan advokasi terhadap Raperda Derikalisasi tersebut. Sebab, Perda tersebut kelak akan meminimalisasi terjadinya pelanggaran HAM.
“Karena itu, saya mendukung dan mendorong agar Raperda Deradikalisasi segera mendapat mendapat respon dari pihak-pihak terkait,” ucapnya di kantor NU Cabang Jember, Jumat (23/9).
Lelaki asal Malang, Jawa Timur itu menyatakan akan memfasilitasi NU Jember untuk bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terkait Raperda Deradikalisasi. Sebab, hal-hal yang terkait dengan terorisme memang bagian dari tugas BNPT. Menurutnya, sesuai dengan informasi dari BNPT bahwa militansi orang-orang yang hanyut dalam jebakan kelompok radikal, tidak terkait dengan persoalan ekonomi, namun lebih banyak disebabkan oleh pencekokan ideologi saja. “Kalau ini persoalannya, maka ini menjadi tugas NU,” jelasnya.
Sementara itu di tempat yang sama, Koordinator Advokasi LDNU Jember, Moh. Kholili mengaku senang atas dukungan yang diberikan Komnas HAM Republik Indonesia. Menurutnya, membasmi kelompok radikal adalah merupakan tugas semua warga Indonesia. Sebab, yang terancam adalah bangsa Indonesia.


“Paling tidak, kami dan teman-teman di Fakultas Hukum Universitas Jember sudah mencoba menggulirkan Raperda untuk mengantisipasi menjamurnya tindakan radikal oleh kelompok-kelompok tertentu,” jelasnya kepada NU Online.

SUMBER : NU Online

Rabu, 21 September 2016

AGENDA TANGGAL 25 SEPTEMBER 2016

PERTEMUAN AWAL MENGAKTIFKAN MUSLIMATAN

Hari                 : Ahad
Tanggal        : 25 September 2016
Jam                    : 13.00 (Ba’da Sholat Dzuhur)
Tempat       : Musholla P. Tatik

Penggagas :

  1. Ust. Nurul Mustofa                 
  2. H. Mansur                         
  3. Ust. Muzakkir



Ikut Mengundang
Ketua Ranting NU Darungan




Ust. ABU HASAN TOYYIB


CIRI-CIRI KAUM RADIKAL

Oleh : M. Imam Rahmatullah

Baru baru ini, dunia kembali diguncangkan oleh beberapa ledakan bom bunuh diri, diawali dari Turki, Saudi dan disusul di Mukalla dan di Solo bahkan di Jakarta, semakin menambah banyak catatan hitam aksi terorisme yang mengatasnamakan agama. Diakui atau tidak, aksi terorisme seperti itu disebabkan dari sifat radikalisme (ektrim), baik di dalam cara berpikirnya, cara beragamanya, atau bahkan cara bermadzhabnya. Namun jika kita cermati, radikalisme agama bukan hanya ada ditubuh Islam saja, di dalam agama lain juga ada beberapa sekolompok ektrimis intoleran, yang tentu tidak kalah bengisnya dengan kelompok radikal Islam. sebenarnya di dalam Islam, pola pikir radikal yang berbuntut aksi terorisme ini sudah muncul sejak masa kekhalifahan Sayyidana Ali R.A. Ialah Khowarij yang mengklaim Sayyidina Ali telah mengkhianati al Qur'an pasca rekonsiliasi antara dirinya dan faksi Umayyah bin Abi Syufyan (tahkim). Cara berpikir radikal ala Khowarij ini tidak bisa dibendung meskipun sempat dilakukan pendekatan intuitif kepada mereka melalui proses dialog oleh Ibnu Abbas, bahkan terus berlanjut pada sebuah aksi pemberontakan kepada kekhalifahan Sayyidina Ali yang akhirnya berujung pada terbunuhnya kholifah ke 4 ini. Mungkin itu adalah fakta sejarah yang menjadi cikal bakal aksi-aksi terorisme yang mengatasnamakan agama di dalam Islam.
Radikalisme tentu tidak dapat diterima oleh ajaran Islam, bahkan mungkin akal sehat manusia pun menolaknya, karena sifat radikalis sangatlah keras dan berlebihan dalam beragama, sebagaimana firman AllahSWT. dalam surat an Nisa' ayat 141, yang artinya : Hai ahlil kitab, jangan lah engkau berlebihan dalam beragama (ekstrim).  Mengenai ayat ini, para ulama' yang tergabung dalam Robhitoh Al Alim Al Islamiymenegaskan, substansi ayat ini mengarah pada semua gerakan ekstrimis dalam beragama.
Tulisan singkat ini ingin sedikit menguak fakta tentang ciri dan penjelmaan mereka yang berpaham radikal. Dr. Umar Abdullah mengungkapkan, kaum radikalis memiliki beberapa ciri yang mudah kita jumpai, baik dalam cara berpikirnya, cara hidupnya atau pun psikologis kejiwaannya.
1.   Sangat fanatik.
Kaum radikal sangat fanatik terhadap pendapatnya dan menganggap hanya pendapatnya lah yang benar, mereka seakan menafikan pendapat kelompok lain yang berbeda dengannya sehingga acap kali tidak menerima sebuah perbedaan. Bukan hanya itu, kadang mereka cenderung memaksakan pendapatnya kepada kelompok lain agar mengikuti pendapatnya.
2.   Berafiliasi pada kelompok ekstrimis.
Mereka memiliki jaringan dan ikatan kuat dengan sesama kaum ektrimis, gerakan dan hubungan mereka sangat lah rapi dan terselubung. Bahkan kadang secara kasat mata tidak tampak karena mereka menutup diri dari semua kelompok atau organisasi yang berpaham berbeda. Hal ini terbukti dari bebebepa pelaku terorisme di Indonesia, pihak keluarga atau tetangga tidak tahu jika ia terlibat dalam jaringan terorisme.
3.   Mengikuti pendapat syadz dan taqlid buta.
Mereka di dalam memahami agama berpijak pada pendapat ulama' yang syadz, bukan pendapat jumhurul ulama'. Kemudian menganggap hanya pendapat imamnya lah yang mewakili Islam, kebenaran haqiqi hanya pada pendapat imamnya. Hal ini biasanya disebabkan kurangnya pengetahuan mereka tentang agama, karena yang mereka pelajari hanya pendapat imamnya saja, sehingga membuat mereka menjadi kaum fundamentalis. Begitu juga, dapat kita jumpai biasanya mereka enggan berdiskusi secara ilmiyah seputar keyakinannya, dan apabila ada kritik atau sanggahan terhadap paham yang mereka yakini, mereka mengelak dengan beralibi ini adalah ajaran al Qur'an, as Sunnah dan salaf (asumsi mereka), bahkan terkadang tidak segan-segan mereka mengumpat dan melaknat siapapun yang berbeda dengan mereka.
4.   Lancang berfatwa dan mudah terpancing isu.
Kemudian ciri kaum fundamentalis seperti mereka juga, adalah latah dalam fatwa, mereka mudah sekali menghakimi sebuah fenomena yang sedang terjadi. Maka bisa kita lihat, biasanya apabila ada sedikit saja isu yang berhembus maka dengan sontak mereka meresponnya dan menghakiminya tanpa mengkrosceknya terlebih dulu. Fatwa bid'ah, fasiq, kafir, musyrik sering muncul dari mulut mereka. Padahal kebanyakan dari mereka tidak memiliki kemampuan dan wawasan agama yang cukup dalam berfatwa atau sekedar menjustikasi. Dan lebih ironisnya lagi, kadang mereka sengaja mencari-cari sebuah isu atau sengaja merekayasa isu untuk menjustifikasinya lalu kemudian mereka sebar di medsos.
5.   Mencaci ulama' yang berseberangan dengan mereka.
Semua yang tidak sepaham dengan mereka sangatlah rendah di mata mereka, karena ukuran kebenaran menurut asumsi mereka adalah pendapat kelompoknya. Maka kita sering temui, mereka berani mencaci semua orang yang berseberangan dengan mereka, sekalipun itu ulama' sekaliber aimmah kibar. Mereka dengan mudah menyebut para ulama' yang tidak sesuai dengan ideologi mereka dengan sebutan ahli bid'ah, ulama' sesat, quburiyun, antek syiah, zionis dan sebagainya. Sungguh tidak ada artinya di mata mereka. Bahkan sering juga mereka tidak segan-segan melaknat para ulama'. Begitu juga, kadang mereka menghalalkan segala cara untuk menjatuhkan dan menghujat ulama' yang tidak sepaham dengannya, mereka dengan sengaja membuat fitnah. Satu contoh kecil dialami oleh guru besar Univ. al Azhar, Prof. Dr. Ali Jum'ah, beliau pernah di fitnah mengatakan "al Qur'an tidak mengharamkan zina" oleh kelompok ekstrimis Mesir (salafiy), mereka sebarkan isu di media dengan menyertakan penggalan videonya. Dengan lihainya mereka olah fitnah itu seakan-akan beliau mengatakan itu. Padahal jika kita saksikan videonya secara utuh sungguh jauh dari apa yang mereka katakan.
6.   Kolot dan intoleran.
Ciri mereka yang paling tampak adalah, sangat kolot dalam beragama dan tidak mengenal kata toleran pada setiap hal yang menurut mereka menyimpang, meskipun toh itu hanya sekedar far'iyyah. Masalah furu' seperti ziaroh qubur, perayaan maulid nabi, bertawasul dan tabarruk sampai qunut shubuh pun mereka persoalkan. Bahkan kadang mereka juga tak segan-segan melakukan aksi anarkis atas kekolotannya ini, tak terhitung berapa maqam auliya' yang mereka robohkan dengan alasan pemurnian aqidah dari kesyirikan.  Sikap non-toleran ini membuat mereka sangat sulit hidup ditengah masyarakat majemuk, yang berisi beraneka ragam budaya, paham, dan agama. Sehingga kadang situasi itu memaksa mereka untuk melakukan aksi teror dan kekerasan di mana-mana. Peristiwa bom Bali, hotel Sarinah dan seterusnya mungkin bisa menjadi sedikit contoh betapa kerasnya ideologi mereka. Dan semua aksi terorisme yang mereka lakukan bermotif agama (jihad), mulai menumpas kemaksiatan, menegakkan khilafah Islam dan sebagainya, setidaknya itu dalam asumsi mereka. Tapi sayangnya, alih-alih menegakkan Islam malah Islam dirugikan dengan keberadaan mereka, karena ulah mereka itu Islam mendapat stigma buruk di mata dunia.
Ini sedikit uraian tentang ciri-ciri kaum radikal yang perlu kita waspadai. Apabila anda jumpai diri anda ada kemiripan dengan ciri-ciri di atas, maka berbenahlah, karena bisa jadi itu bibit-bibit paham radikal. semoga aqidah dan langkah kita ditetapkan dalam manhaj sawiy ala ma alayhi salafuna as sholeh. Amin.. wal afwu minkum.


SUMBER : http://www.nuyaman.com

PENDIRI NU PERTAMA DI PULAU BALI

Jember,22/09/2016
Pada tahun 1933 Jembrana dijadikan target penyebaran faham Islam puritan pertama di Bali. Gerakan keagamaan yang mengatasnamakan purifikasi agama ini  mengkampanyekan pembersihan agama dari Takhayyul, Bid’ah dan Khurafat serta menghujat  praktik bermadzhab di kalangan umat Islam, sebuah gerakan yang meresahkan kehidupan masyarakat muslim di Jembrana.
Hal ini menyebabkan Ahmad al-Hadi tidak bisa tinggal diam. Ia maju untuk mempertahankan tradisi keagamaan umat Islam di Jembrana yang sudah berjalan berabad-abad lamanya. Ia menantang untuk melakukan debat terbuka terhadap siapapun yang berani mengutak-atik dan menyerang tradisi keagamaan yang disebutnya sebagai faham Ahlussunah wal Jama’ah. Bahkan untuk menjawab kecaman kelompok puritan terhadap praktek bermadzhab, Ahmad al-Hadi malah menunjukkan mewajibkan penggunaan “awik” atau cadar kepada semua santri dan murid perempuannya sebagai bukti kesetiaannya terhadap madzhab Syafi’i.
Namun untuk melawan gerakan Islam puritan yang terorganisir dengan baik tidak cukup hanya dengan perlawanan personal. Harus ada wadah persatuan yang dapat mengamankan akidah Ahlussunnah wal Jama’ah dari serangan kelompok-kelompok Islam lain. Hal inilah yang menyebabkan Kyai Wahab Hasbullah [di]datang[kan] ke Bali pada tahun 1934. Dengan hanya mengendarai Jukong, Kyai Wahab Hasbullah menyeberangi selat Bali dan mendarat di pelabuhan Jembrana [waktu itu pelabuhan yang menghubungkan pulau Jawa dan pulau Bali terletak di daerah Cupel].
Setelah beristirahat sejenak di Cupel, Kyai Wahab melanjutkan perjalanan menuju kampung Timur Sungai. Disamping Masjid Agung Baitul Qadim Loloan Timur, Kyai Wahab mengenalkan NU kepada para alim ulama masyarakat Islam Jembrana. Dalam Kesempatan itu Kyai Wahab berpidato: “Kalau boleh diibaratkan sebagai penjual obat, Saya ingin menjajakan saya punya obat kepada tuan-tuan, jika cocok alhamdulillah jika tidak cocok tidak apa-apa” [obat yang dimaksud adalah Nahdhatul Ulama]
Dalam pertemuan tersebut sempat terjadi tanya-jawab seputar masalah-masalah agama. Para ulama dan tokoh lokal Jembrana merasakan ada kecocokan antara ajaran Islam tradisional yang hidup di Jembrana dengan ideologi Ahlussunnah wal Jama’ah NU. Oleh karena itu, diplomasi Kyai Wahab dalam menawarkan NU ini dengan cepat dapat diterima dan menarik minat para ulama, para tokoh serta masyarakat setempat untuk bergabung ke dalam NU.
Mulai saat itulah organisasi NU berdiri dan memiliki struktur keorganisasian yang jelas. Sementara Ahmad al-Hadi segera dipilih secara aklamasi sebagai Rais `Am Cabang NU Jembrana yang sekaligus menjadi cabang NU pertama di pulau Bali. Di bawah kepemimpinannya, Gerakan NU di Jembrana segera mendirikan sejumlah madrasah di daerah-daerah yang menjadi basis umat Islam Jembrana. Walhasil, pada masa ini NU berhasil mendirikan madrasah di kampung Barat Sungai, Cupel dan Tukadaya sedangkan di kampung Timur Sungai sendiri telah berdiri madrasah yang beliau dirikan sebelum terbentuknya NU
Namun setelah NU menjadi parpol, Kepemimpinan NU diserahkan kepada tiga ulama dari kampung Barat Sungai, antara lain: Ustadz Ali Bafaqih [pengasuh pondok pesantren Darul Huda Loloan Barat], Datuk Guru Nuh dan Datuk Haji Abdurrahman [Pengasuh Pesantren Darut Ta’lim Loloan Barat]. Sementara Ahmad al-Hadi sendiri segera menjauhkan diri dari arena politik praktis dan lebih memilih berkonsentrasi mengurus pesantren hingga akhir hayatnya.
Kendati Ahmad al-Hadi tidak aktif lagi di NU, namun anak-anak dan para menantunya tetap berjuang di garis depan dalam menegakkan NU, baik pada era Orde Lama, Orde Baru, maupun pada era reformasi. Ahmad al-Hadi atau Ustadz Semarang sendiri tutup usia pada tahun 1976 dan dikuburkan di depan masjid Agung Loloan Timur. Makamnya yang berdampingan dengan Kubur Syarif Abdullah al-Qadri, Adik Sultan Abdurrahman al-Qadri dari kerajaan Pontianak Kalimantan merupakan bentuk penghormatan terhadap jasa-jasanya bagi perkembangan Islam di Bali.


Sumber : https://nubali.wordpress.com/

Khofifah Indar Parawans Lantik Muslimat NU Malaysia

JEMBER, (22/09/2016)
KBRN, Selangor: Untuk pertama kali organisasi Muslimat Nahdatul Ulama (NU) terbentuk di Malaysia, Sabtu (9/8/2014) malam waktu setempat. Kepengurusan Cabang Istimewa  Muslimat NU Malaysia itu dilantik langsung oleh Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muslimat Khofifah Indar Parawansa di Selanggor Malaysia. 
Ketua Muslimat NU cabang istimewa Malaysia Mimin  Mintarsih mengatakan selama ini kaum wanita Nahdiyin-sebutan untuk pengikut NU, di Malaysia sudah merindukan adanya wadah untuk berorganisasi di Malaysia. 
Meski selama ini sudah ada Fatayat NU, namun karena usia semakin bertambah dan jumlah warga NU di Malaysia semakin banyak, maka perlu dibuat organisasi Muslimat yang menampung Ibu-ibu NU yang ingin berkiprah di jalur sosial dan keagamaan. 
Sementara itu Khofifah Indar Parawansa dalam sambutanya mengatakan tidak mudah Pengurus Pusat (PP) Muslimat NU membentuk Cabang Istimewa di beberapa negara, seperti selama ini ada permintaan membuka cabang istimewa di Australia. 
Namun PP Muslimat NU belum bisa memenuhi permintaan tersebut. Sebab bagi Khofifah, Muslimat NU di Luar negri harus berjalan secara fungsiaonal, tidak hanya secara structural saja. 
Dirinya berharap dengan pembentukan cabang istimewa di Malaysia ini, peran Muslimat NU bisa membawa kesejatreaan bagi anggota. Terlebih sebagian anggotanya adalah WNI yang bekerja di negri jiran ini. 
Untuk menambah ketrampilan anggota Muslimat NU, saat ini sudah mempunyai10 balai latihan kerja.
“Ketika mereka menginkan adacabang Muslimat, seperti yang sering kali mengajukan dan kami belum memberikan persetjuan adalah di Australia. Kenapa tidak mudah bagi Muslimat membentuk Pengurus Cabang Istimewa?.  Karena pada dasarnya adanya fungsi-fungsi organisasi yang harus berjalan secara fungsional, tidak hanya hadir secara structural,” kata Khofifah dihadapan ratusan warga Nahdiyin Indonesia dan Malaysia.
Selain dilakukan pelantikan Muslimat NU cabang Istimwa Malaysia, juga diadakan pelantikan kepengurusan NU dan Fayat Cabang Istimewa Malaysia. Kegiatan itu dihadir Ketua PBNU KH. Said Agil Siradj.
Saat ini sedikitnya ada 15 cabang NU di Luar negri Mulai dari ASIA, Eropa, Australia dan Afrika. Acara ini dihadiri oleh ratusan WNI dan juga masyarakat Malaysia


SUMBER : http://rri.co.id

OBROLAN RENG DISAH

Setiap ada peristiwa, atau kejadian apapun di tengah-tengah masyarakat, kadang kita muncul pertanyaan yang sering tidak dapat dijawab bahkan sulit/tidak dapat diterapkan/diluruskan, antara lain :
  1. Kadang di masyarakat, bahwa Memperingati HUT Kemerdekaan RI dengan hiburan-hiburan, tapi sangat disayangkan, hiburan yang disuguhkan bertabrakan dengan syariat islam sendiri, lebih-lebih islam ahlussunnah waljamaah, contohnya? banyak..! pastinya anda yang lebih tahu disekitar anda.
  2. Kadang, adat di masyarakat kita, melebihi tuntutan syariat. kita contohkan yang kecil-kecil saja...ketika anak muda diajak kegiatan yang positif (entah itu di karangtaruna, pramuka, remaja masjid, OKP, dst...), kadang anaknya bersedia, orang tuanya kurang/tidak mendukung, atau sebaliknya. namun aneh ketika anaknya tidak punya kegiatan yang positif, bahkan cenderung hanya cangkruan, orang tua tenang-tenang saja. hal dianggap biasa-biasa saja, padahal efek samping dari itu, tidak menutup kemungkinan hasil bincang-bincang tsb akan berefek kriminal, dll. dan ini akan berefek pada generasi selanjutnya. bahayanya lagi didalamnya terdapat pemuda yang berilmu yang mendeking dan memotivasi kegiatan-kegiatan negatif itu. dan masih banyak lagi yang sering kita temui ditengah-tengah masyarakat.
  3. Sebenarnya apa yang telah diajarkan oleh guru-guru kita, baik di madrasah, masyarakat, bahkan di kampus,,,,sudah sangat terang menderang, mengajarkan kebaikan dan kebaikan...tinggal kita saja yang mau bersedia dengan tulus se tulusnya memperhatikan, mengikuti dan menerapkan/mengamalkan apa yang diajarkan Rasulullah Saw melalui ulama salafus sholih sekarang...
Dari hal kecil ketiga diatas, menjadi PR kita, utamanya ulil amri, dengan dibantu masyarakat. celotehan demi celotehan diatas dapat membuat sesuatu yang bermanfaat, minimal diri sendiri.

Besok, Pengurus DPP Konfederasi Sarbumusi Dikukuhkan di PBNU

Jakarta, NU Online 


Pengurus Dewan Pimpinan Pusat Konfederasi Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (K-Sarbumusi) NU akan dikukuhkan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj di gedung PBNU, Jakarta, Jumat (23/9). Kegiatan yang berlangsung selepas Jumatan tersebut rencananya akan dibuka dengan pidato Menteri Tenaga Kerja RI Hanif Dhakiri.


Pengukuhan bertema “Reposisi gerakaan Konfederasi Sarbumusi NU dalam politik perburuhan nasional dan internasional” tersebut akan mendaulat tokoh senior Sarbumusi untuk menyampaikan testimoni tentang organisasi tersebut di masa lalu, yaitu Nursyam Latif dari Surabaya dan OK Zainal Rosyidin dari Medan. 



Menurut Ketua Panitia Pengukuhan Eka Fitri Rohmawati, pengukuhuan tersebut dilanjutkan dengan dialog denngan narasumber Dirjend PHI dan Jamsos Kemenaker RI, Council Industrian all Indonesia Saiful DP, dan ILO Jakarta Soeharjono. Kegiatan tersebut akan berlangsung di Jakarta. 



Kemudian, lanjut dia, keeseokan harinya, akan dilanjutkan dengan Rapat Kerja DPP K-Sarbumusi untuk menyusun agenda-agenda ke depan.



Rapat Kerja tersebut, tambahnya, sebagaimana tema pengukuhan adalah menyusun upaya-upaya membangkitkan kejayaan Sarbumusi yang pernah diraih di tingkat nasional dan tingkat internasional.(Abdullah Alawi)

Pengurus Dewan Pimpinan Pusat Konfederasi Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (K-Sarbumusi) NU akan dikukuhkan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj di gedung PBNU, Jakarta, Jumat (23/9). Kegiatan yang berlangsung selepas Jumatan tersebut rencananya akan dibuka dengan pidato Menteri Tenaga Kerja RI Hanif Dhakiri.


Pengukuhan bertema “Reposisi gerakaan Konfederasi Sarbumusi NU dalam politik perburuhan nasional dan internasional” tersebut akan mendaulat tokoh senior Sarbumusi untuk menyampaikan testimoni tentang organisasi tersebut di masa lalu, yaitu Nursyam Latif dari Surabaya dan OK Zainal Rosyidin dari Medan. 



Menurut Ketua Panitia Pengukuhan Eka Fitri Rohmawati, pengukuhuan tersebut dilanjutkan dengan dialog denngan narasumber Dirjend PHI dan Jamsos Kemenaker RI, Council Industrian all Indonesia Saiful DP, dan ILO Jakarta Soeharjono. Kegiatan tersebut akan berlangsung di Jakarta. 



Kemudian, lanjut dia, keeseokan harinya, akan dilanjutkan dengan Rapat Kerja DPP K-Sarbumusi untuk menyusun agenda-agenda ke depan.



Rapat Kerja tersebut, tambahnya, sebagaimana tema pengukuhan adalah menyusun upaya-upaya membangkitkan kejayaan Sarbumusi yang pernah diraih di tingkat nasional dan tingkat internasional.


sumber : http://www.nu.or.id

Selasa, 20 September 2016

PIMPINAN RANTING FATAYAT NU DARUNGAN PERIODE : 2010 – 2014

PIMPINAN RANTING FATAYAT NU DARUNGAN
Masa Khidmat : 2010 – 2014

A.    PELINDUNG                 : Ibu Kepala Desa Darungan
B.     PENASEHAT                 : Hj. Khoiriyah
C.     KETUA                           : Asni Barikoh, S.Pd.I
D.    WAKIL KETUA             : Sofiyatul Arydo, S.Pd.I
E.     SEKRETARIS                : Ny. Sunarti
F.      WAKIL SEKRETARIS  : Ny. Khusnul Khotimah
G.    BENDAHARA               : Ny. Ida Sabrowi
H.    WAKIL BENDAHARA            : Ny. Supriati
I.       BIDANG DAKWAH
1.      Ny. Luluk Mukarromah
2.      Ny. Lutfia
J.       BIDANG PENDIDIKAN
1.      Ny. Ika Siti Qomariyah
2.      Ny. Mariyati
K.    BIDANG SOSIAL
1.      Ny. Misti
L.     BIDANG KETENAGAKERJAAN
1.      Ny. Riskiya
2.      Ny. Agus



                                                                                                     Tanggul, 1 September 2016
                                           Ketua                                                               Sekretaris
                                             Ttd                                                                      Ttd


                          ASNI BARIKOH, S.Pd.I                                          Ny. SUNARTI


NU ADALAH NYAWAKU

Di Kabupaten Jember Jawa Timur, tepatnya di kecamatan Tanggul (+ 30 KM kebarat), didesa Darungan dusun Sumberbulus lingkungan Karanganyar. Hiduplah seorang petani yang murni NU atau NU murni, sangking cinta dan sayangnya kepada NU, pernah suatu waktu, ketika anak laki-lakinya pulang liburan pondok menjelang bulan ramadhan, seperti biasa tidak ada yang mengangetkan ketika baru pulang dan masuk rumah, si santri ketemu orang tua, cium tangan keluarga dan tetangga, lalu meletakkan barang bawaanya (pakaian) didalam kamarnya, pada sore harinya si santri duduk-duduk diruang tamu rumahnya, melihat-lihat asisoris dinding rumahnya, diantara gambar dan foto dinding ada yang mencuri perhatiannya, yaitu berupa gambar bola bumi bertuliskan NAHDLATUL ULAMA, seperti pada logo NAHDLATUL ULAMA. Diperhatikanlah gambar tersebut berulang-ulang sampai bapaknya datang dan merasa heran, lantas bertanya :
Bapak           : ada apa nak???
Santri/anak   : ini gambar apa pak?? Sambil menunjuk gambar logo NU
  Dengan keheranan, mungkin belum pernah melihat gambar seperti itu.
Bapak           : nak,,!! Ini nyawaku...!!! sambil menunjuk gambar (logo NU) ke dadanya
Anak            : Iya...tah pak???
Bapak           : Iya (dengan mantap)
Anak             : enggi-enggi (iya-iya, bahasa madura)..!!! hanya bisa menggut-manggut
Inilah fakta eksistensi NU yang ada di daerah pedesaan, sekitar tahun 1990-an. Sangking bangga menjadi anggota NU, pengikut ulama yang di internalisasikan dalam bentuk gambar didinding tembok rumahnya. Demikian si anak tersebut dalam mengenang kisah almarhum bapaknya, diwaktu aktif mengikuti NU di daerahnya.

Anak tersebut bernama : Ust. Muhammad Syafi’i, S.Pd.I, sekarang menjadi Pengasuh Lembaga Pendidikan Islam Al Hasan Kebunan Dusun Curahbamban desa Tanggul Wetan Kec. Tanggul Kab. Jember, yang mengelola RA Al Husen, SD Islam, dan Diniyah.

Sumber : cerita sang anak, 8/10/2015

Sabtu, 17 September 2016

AGENDA ISTIGHOSAH SEPTEMBER 2016

Insya Allah dilaksanakan pada :

Hari       : Ahad
Tanggal : Belum ditentukan .... ???
Jam       : 08.00 WIB
Tempat : Masjid Baitul Rohim Tulis Dusun Gondang

Demikian informasi sementara, lebih silahkan hubungi kontak yang ada.

Salam....
Kesekretariatan

Puluhan Warga Protes Kandang Ayam


Diterbitkan 16 September 2016                                                     Kabar Desa
Sebabkan Bau Tak Sedap
Puluhan warga dua dusun di DesaSabrang, Kecamatan Ambulu mendatangi Kantor Kepala Desa setempat, Rabu (14/9). Mereka menuntut pemerintah desa menutup peternakan ayam yang menimbulkan polusi bau dan lalat.
Koordinator warga, Sutomo dalam tuntutannya minta agar pihak desa menutup kandang ayam di desa setempat yang telah menyebabkan pencem,aran lingkungan dan rawan penyakit.
“Lalatnya banyak yang beterbangan ke rumah warga sehingga kami khawatir bisa memicu penyakit yang disebabkan oleh lalat tersebut,” katanya.
Menurut Sutomo, sebelum pemerintah desa diminta campur tangan, warga sempat memperingatkan pemilik peternakan untuk menjaga kebersihan tempat usahanya. Namun peringatan itu tak dihiraukan oleh sang pemilik, sehingga warga jengkel dan mengadukannya ke pemerintah desa setempat.
“Sekarang warga meminta kandang itu ditutup. Sebab kalau tak ditutup jangan salahkan warga jika berbuat anarkis,” ujarnya.
Rupanya, puncak kekesalan warga ini juga disebabkan faktor lain. Sutomo mengatakan, selama 10 tahun berdiri, sang pemilik peternakan tak pernah sekalipun meminta izin lingkungan dalam mendirikan usaha itu.
“Bisa jadi, pendirian kandang ayam ini tanpa izin resmi dari pemerintah,” duganya.
Menanggapi tuntutan warga, Kepala Desa Sabrang, Kecamatan Ambulu, Subiantoro memastikan akan menyampaikan aspirasi tersebut ke Pemerintah Kecamatan. Karena soal izin pendirian peternakanbukan kewenangan pihaknya, melainkan berada di tingkat kecamatan dan kabupaten.
“Agar warga tidak bersikap anarkis, nanti (aspirasinya) kami salurkan sesuai prosedur. Kami juga akan memastikan apakah izin itu ada atau tidak. Jika memang tidak ada maka akan kami koordinasikan dengan Satpol PP,” ujarnya.
Dihubungi terpisah, Camat Ambulu, Sutarman mengatakan, pemilik usaha peternakan ayam tersebut telah mengantongi izin. Namun karena telah berjalan 10 tahun pihaknya akan mengumpulkan kembali data perizinan itu untuk mengetahui masa berlakunya.
“Nanti juga akan kami pertemukan kembali antara pemilik dan warga. Tapi untuk soal perizinan memang ada atas nama Pak Nurhadi,” terangnya.

Sumber : http://jember.memo-x.com