Pelantikan oleh KH. Aunul Karim, Wk. Rais Syuriyah MWC NU Tanggul Rabu malam Kamis, 6 Rajab 1434 H / 15 Mei 2013 M |
Sejak konferensi Ranting pada hari Ahad, 8 Rabiul Awal 1434 H / 20 Januari 2013 M, bertempat di Masjid Darussalam Krajan Darungan Kec. Tanggul Kab. Jember Jawa Timur. Yang sekarang sudah berjalan 3 tahun, 6 bulan. Dimana pada waktu itu sudah terbentuk 17 Anak Ranting oleh-oleh dari kepengurusan sebelumnya (MK: 2008-2013), waktu itu masih belum punya kantor sekretariat, dana Kas pun belum ada. namun semangat berkhitmad di NU tidak pernah surut, utamanya Ust. Abu Hasan Toyib yang telah diberi amanah musyawirin konferran untuk menjadi Ketua (sebelumnya sebagai Sekretaris Ranting NU Darungan:Red). Dan sekarang (26 Syawal 1437 H/31 Juli 2016 M), sudah memiliki kantor sekretariat, 99,99 % pengurus sudah memiliki seragam NU termasuk anak ranting, dan jamaah istighosahnya, dana kas pun juga ada meskipun nominalnya tidak besar, namun cukup untuk melaksanakan kegiatan berskala tingkat desa. Sebagian dana kas, dibelikan bibit tanaman lor kong, ketela/singkong, kambing, pompa ban angin, juga disumbangkan untuk seragam hadrah. Berikut Inventaris Barang :
No | Uraian | Jumlah barang | Ket |
1. | Bendera NU | 15 | Baik |
2. | Bendera Merah Putih | 2 | Baik |
3. | Stempel | 2 | Baik |
4. | Banner untuk struktur organisasi | 1 | Baik |
5. | Papan pengumuman / Informasi | 2 | Baik |
6. | Buku Daftar Hadir | 1 | Rusak ringan |
7. | Buku Keuangan | 1 | Baik |
8. | Majemuk Istighosah | 100 | Baik |
9. | Matras banner | 2 | Baik |
10. | Buku AD/ART (Muktamar 2010) | 1 | Baik |
11. | Banner bekas / matras | 2 | Layak |
12. | Banner bertuliskan : - Jadilah pengurus yang pandai mengurus, bukan malah menjadi urusan. - Tujuan NU | 2 | Layak |
13. | POA PWNU Jatim 2015 | 2 | Baik |
Namun setiap kelebihan tentu ada kekurangannya, itu hal tersebut wajar, selama kekurangan tersebut namun pengurus tetap memberi perhatian dan renungan kita semua untuk perbaikan dikemudian hari. Selama berjalan selama 3,6 tahun ini, banyak sekali onak duri, jalan licin, berliku-liku, tanjakan, turunan curam. Mulai aspek keaktifan pengurus sendiri, kepatuhan kepada AD/ART dan segala ketentuannya, manajemen organisasi dan administrasi, serta hiruk pikuk suasana politik baik pilpres, pileg, pilkadal, sampai urusan bingkisan. Hal sekecil apapun akan tetap menjadi hambatan apabila dibiarkan, utamanya oleh pimpinan tertinggi jam’iyyah (Rais Syuriyah) sebagai pemegang kendali jam’iyyah serta gerak lincah seorang pelaksana komando, eksekutor, dan strategi program jam’iyyah (Ketua Tanfidziyah). Bahkan tokoh sesepuh NU, Kiyai Hoiri (Rais: 1985-2003) mengatakan, NU sekarang (Ranting:Red), kualitas pendidikan SDM nya lebih baik ketimbang periode sebelumnya, namun pengurus NU dulu tidak banyak bertingkah (ngabdi ya ngabdi di NU:Red), dan pengurus NU dulu seperti jimat. Lanjut beliau, semua periode kepengurusan ada kelebihan dan kekurangannya, dijalankan saja tidak perlu neko-neko, ikuti ulama salafus sholih saja. Pesannya. NU adalah organisasi induk dari banom dan lembaganya, sepatutnya banom dan lembaga fardlu ‘ain tunduk sepenuhnya, selama pengurus NU berjalan pada relnya (islam, negara, dan peraturan ke-NU-annya).
Masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan oleh pengurus NU, masih banyak dan masih banyak. Hanya persamaan visi misi yang dapat menyelesaikan setiap permasalahan, dan saling menguatkan antar pengurus dengan pengurus, dan pengurus dengan jamaah/warga.
Wallahua’lam Bissawab.
Vila baiti jannati, 26 Syawal 1437 H/31 Juli 2016 M;09.09
Salam ta'dzim : Syaifudin Zuhri, Wakil Sekretaris II Ranting NU Darungan.