Di Kabupaten Jember Jawa Timur, tepatnya di kecamatan Tanggul (+ 30 KM kebarat), didesa Darungan dusun Sumberbulus lingkungan Karanganyar. Hiduplah seorang petani yang murni NU atau NU murni, sangking cinta dan sayangnya kepada NU, pernah suatu waktu, ketika anak laki-lakinya pulang liburan pondok menjelang bulan ramadhan, seperti biasa tidak ada yang mengangetkan ketika baru pulang dan masuk rumah, si santri ketemu orang tua, cium tangan keluarga dan tetangga, lalu meletakkan barang bawaanya (pakaian) didalam kamarnya, pada sore harinya si santri duduk-duduk diruang tamu rumahnya, melihat-lihat asisoris dinding rumahnya, diantara gambar dan foto dinding ada yang mencuri perhatiannya, yaitu berupa gambar bola bumi bertuliskan NAHDLATUL ULAMA, seperti pada logo NAHDLATUL ULAMA. Diperhatikanlah gambar tersebut berulang-ulang sampai bapaknya datang dan merasa heran, lantas bertanya :
Bapak : ada apa nak???
Santri/anak : ini gambar apa pak?? Sambil menunjuk gambar logo NU
Dengan keheranan, mungkin belum pernah melihat gambar seperti itu.
Bapak : nak,,!! Ini nyawaku...!!! sambil menunjuk gambar (logo NU) ke dadanya
Anak : Iya...tah pak???
Bapak : Iya (dengan mantap)
Anak : enggi-enggi (iya-iya, bahasa madura)..!!! hanya bisa menggut-manggut
Inilah fakta eksistensi NU yang ada di daerah pedesaan, sekitar tahun 1990-an. Sangking bangga menjadi anggota NU, pengikut ulama yang di internalisasikan dalam bentuk gambar didinding tembok rumahnya. Demikian si anak tersebut dalam mengenang kisah almarhum bapaknya, diwaktu aktif mengikuti NU di daerahnya.
Anak tersebut bernama : Ust. Muhammad Syafi’i, S.Pd.I, sekarang menjadi Pengasuh Lembaga Pendidikan Islam Al Hasan Kebunan Dusun Curahbamban desa Tanggul Wetan Kec. Tanggul Kab. Jember, yang mengelola RA Al Husen, SD Islam, dan Diniyah.