MUKTAMAR NU[1]
INI cerita unik menjelang
Muktamar NU XXX di Kediri[2], Arifin Junaedi Wakil Sekretaris
Jenderal PBNU[3],
menghadap presiden Gus Dur[4]. Dalam pertemuan itu
Arifin bersikap formal layaknya seorang yang menghadap presiden. Setelah diterima,
Arifin menyampaikan maksud kedatangannya. “Bapak Presiden, NU akan mengadakan
Muktamar[5] tanggal 21 Nopember nanti[6],” ujar Arifin.
Mendengar itu, presiden
yang tak lain adalah juga masih Ketua Umum PBNU, langsung tergelak, “Saya kok
malah dikasih tahu?” seloroh Gus Dur. Meski demikian Arifin terus saja
menjelaskan maksudnya. “Saya ini Sekretaris Panitia[7]. Nanti kami akan
mengajukan surat kepada Bapak Presiden, meminta audiensi[8], untuk membuka secara
resmi Muktamar NU XXX tersebut,” kata Arifin.
Presiden Gus Dur tentang
saja makin terpingkal, “Ya, ya, sampeyan bikin saja suratnya,” kata Gus Dur. Mendengar
ini Arifin cepat menimpali, “karena surat tersebut ditujukan kepada presiden,
tentu kami akan minta tanda tangan Ketua Umum PBNU ....” Belum selesai Arifin
melanjutkan kata-katanya, Gus Dur langsung tertawa, “Ha...ha...ha...sampeyan
ini kok ada-ada saja, to?!”
[1]Burhani. MS. Kumpulan Humor Gus Dur, Joke-Anekdot-Humor Gus Dur. (Jombang: Zahra
Book Lintas Media, 2010), 56
[3] Ketua Pengurus Pusat Lembaga Pendidikan
Ma’arif NU periode 2015-2020, Lembaga di bawah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama
yang bertugas melaksanakan kebijakan Nahdlatul Ulama dibidang pendidikan dan
pengajaran formal.
[5] Muktamar NU adalah forum
permusyawaratan tertinggi di dalam organisasi Nahdlatul Ulama. Pasal 72
Anggaran Rumah Tangga NU Hasil Muktamar NU ke-33 tahun 2015 di Jombang, Jawa
Timur, 1-5 Agustus 2015 M/16-20 Syawal 1036 H.
[8] Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), audiensi dapat diartikan:
(1) kunjungan kehormatan; (2) pengunjung atau pendengar suatu ceramah
dan sebagainya. http://kbbi.kata.web.id.