UIJ Semakin
Dipercaya Karena Doa Kiai dan Warga NU
Sabtu, 25
Februari 2017 22:08
Jember, NU
Online
Performa
Unviersitas Islam Jember (UIJ) terus menunjukkan kenaikan. Ini bisa dilihat
dari jumlah mahasiswa yang terus bertambah dai tahun ke tahun. Saat ini jumlah
mahasiswa UIJ mencapai 4.000 orang lebih.
Selain itu,
hasil penilaian tim BAN PT (Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi)
menyatakan bahwa 10 dari 11 program studi telah menyandang nilai B. Yaitu
Program Studi Agribisnis, Agroteknologi, Bimbingan dan Konseling, Ilmu
Administrasi Negara, Ilmu Hukum, Ilmu Komunikasi, Pendidikan Agama Islam,
Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Matematika dan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah.
Menurut Rektor
UIJ, H. Abdul Hadi, capaian tersebut adalah merupakan buah kerja keras dari
semua unsur dalam UIJ. “UIJ semakin dipercaya masyarakat, juga karena doa para
kiai dan warga NU. Sebab, ini adalah satu-satunya perguruan tinggi milik NU
Jember. Pendiriannya pun dulu juga hasil urunan,” tukasnya kepada NU
Online di kampus UIJ, Jumat (24/2).
Selain itu,
sejak dua tahun lalu, UIJ telah menerapkan sistem online dalam pengelolan
administrasi, baik yang berhubungan dengan kepentingan akademik maupun
nonakademik. Paling tidak, dalam sistem akademik, UIJ telah menggunakan SIAKAD
(Sistem Informasi Akademik).
“Melalui progam
tersebut, dosen bisa mengunggah nilai mahasiswa secara online. Begitu juga
mahasiswa, dapat menggunggah rencana studi maupun mencetak hasil studi
secara mandiri,” lanjut H. Abdul Hadi.
Dalam waktu tak
terlalu lama, kata Wakil Sekretaris PCNU Jember tersebut, UIJ akan menambah
fakultas baru, yaitu bidang ekonomi syariah dan kesehatan. Fakultas ini, lanjut
H. Abdul Hadi, sangat prospektif karena ekonomi syariah sekarang lagi booming.
Begitu juga soal kesehatan, Jember memiliki puluhan Puskesmas, sejumlah rumah
sakit, baik swasta maupun negeri, bahkan sebentar lagi ada yang bertaraf
internasional.
Selain itu, PC
Muslimat NU Jember sudah lama memiliki rumah sakit Munaparahita. “Mungkin nanti
bisa sinergi dan memaksimalkan rumah sakit tersebut untuk praktek dan
sebagainya,” ucap H. Abdul Hadi.
Sumber : http://www.nu.or.id