PESAN KHR. AS’AD SYAMSUL ARIFIN
 |
KH. Fadil Muzammil (Gugut Rambipuji Jember) |
JEMBER,
Pesan KHR. As’ad Syamsul Arifin, makna dari “NU ada dimana-mana, tidak
kemana-mana”. Banyak salah pengamalan. Ungkap KH. Fadil Muzammil dalam peringatan
Isro’ Mi’roj Nabi Muhammad SAW 1438
H dan Hari Lahir NU ke-94 yang
diselenggarakan oleh Ranting NU Darungan Kec. Tanggul Kab. Jember Jawa Timur, Ahad, 3 Sya’ban 1438 H / 30 April 2017 M
di Sekretariat NU Darungan. Menurut
beliau yang benar adalah NU ada dimana-mana maksudnya NU harus menebarkan paham
aqidah ahussunnah wal jamaah kemana-mana, tidak kemana-mana maksudnya tetap
ngopeni ummat. Kalau dipadukan kalimat tersebut menjadi “NU harus menebarkan
paham aqidah ahussunnah wal jamaah kemana-mana, namun tetap ngopeni ummat”.
Selama ini orang NU salah pengamalan, dianggap kalimat diatas hanya untuk (domain)
partai politik, umumnya. Orang NU ada di partai politik A, B, C dan seterusnya.
Tutur kiyai yang pernah di panggil oleh Pesan KHR. As’ad Syamsul Arifin sekitar
tahun 1967-an tersebut, kiyai juga berpesan, PKI sampai saat ini tidak akan
mati, hati-hati. Nama PKI memang bubar, tetapi orang-orangnya (anak
keturunannya) sudah masuk di pemerintahan, baik yudikatif, legislatif, ataup
yudikatif. Tutur Kiyai Fadil yang juga pengurus NU didearahnya. Beliau juga
mengutip sebuah pesan dari salah satu wali songo. Empat pesan wali songo: pertama, Ngajari ilmu kepada tidak tahu.
Kedua, Memberi makan kepada orang
miskin. Ketiga, Memberi pelajaran
budi pekerti, akhlakul karimah. Keempat,
Membantu orang yang terkena musibah, termasuk berdoa kepada orang meninggal
dalam bentuk tahlil. Empat ini menjadi garapan pengurus NU kedepan (khusus ranting
darungan). Sementara dalam sambutan ketua NU Darungan, Ust. Abu Hasan Toyyib.
Menyampaikan beberapa point. Pertama,
jika ada kesalahan pengurus NU, bapak ibu dan saudara, ini tidak bisa dipukul
rata kesalahan semua pengurus NU, dan NU tidak salah dan jangan disalahkan,
yang salah pengurusnya. NU didirikan oleh kiyai yang kualitas keimanannya sudah
teruji, nasionelismenya tidak dapat diragukan lagi oleh bangsa ini. Oleh karena
itu, kami ulangi. Kesalahan pengurus NU adalah murni kesalahan pribadi personalia
pengurus NU nya. Mustami’in mengangguk-angguk tanda mengerti dengan kata sang
Ustad. Sementara yang Kedua, NU (Ranting
Darungan. Red) mempersilahkan jika ibu-ibu muslimat, akan mengadakan kegiatan
baik santunan anak yatim, atau kegiatan yang mengatasnamakan Muslimat NU atau pakai
label NU, mari kita koordinasi, kita bersatu dalam amar ma’ruf nahi mungkar.
Samangat sang ustad (Abu Hasan Toyyib) dalam menyampaikan sambutannya. dari sambutan
Pengurus MWC NU Tanggul sendiri. Pertama,
NU memberi barokah: Allah SWT memberi barokah kepada ulama pendiri NU (sebagai penambah
semangat pengurus dan anggota/jamaah/nahdliyyin). Kedua, NU dan Muslimat NU Darungan sangat aktif kegiatannya, diantara
8 desa atau 12 Ranting yang ada di Kec. Tanggul untuk itu tetap dan pertahankan
samangat dan kekompakan sampai yaumil qiyamah. Kata Ust. Abdussalam yang
mewakili Pengurus MWC NU Tanggul. Kata SEKCAM Tanggul (mewakili Camat Tanggul),
dalam sambutannya ada 4 inti: pertama,
Tahun ini insentif guru ngaji akan turun, sebesar Rp. 1.200.000,- dengan 3
tahap, masing-masing Rp.400.000. kedua,
hari selasa lusa, 2 Mei 2017, RASTRA (beras masyarakat agar sejahtera. Red)
akan turun, disiapkan bapak ibu persyaratanya. Ketiga, Hati-hati di Kab. Jember dengan demam berdarah termasuk
desa Darungan ini, jaga 3M. Keempat, bapak
ibu bayarlah pajak tepat waktu karena pajak salah manfaatnya untuk pembangunan.
Sementara dari KH. Mas Asror Abd Hannan lebih banyak membahas BAB aurat
sekaligus beliau berkenan memimpin doa penutup.


 |
|