BERITA RANTING
Sabtu, 22 Ramadhan 1438 H
Semarang,
nujateng.com- Pengurus Wilayah
Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah telah menetapkan Majelis Wakil Cabang
Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Sukaharjo Kabupaten Wonosobo sebagai MWCNU
terbaik dalam lomba MWCNU teladan tingkat Jawa Tengah tahun 2015.
Ada banyak
faktor yang menjadikan MWCNU ini bisa menempati peringkat pertama dalam
perlombaan. Selain tertib dalam administrasi, MWCNU Kecamatan Sukoharjo juga
memiliki perkantoran, aset, manajemen ketatausahaan, dan berbagai kegiatan
rutin menarik yang dapat mendidik masyarakat dengan baik.
“MWCNU
Sukoharjo Kabupaten Wonosobo punya tanah dan bangunan 3 lantai, sertifikat
wakaf, rencana penataan kantor banom dan lembaga, penjaga, komputer dan
jaringan internet, tertib
administrasi. Di antara kegiatannya, ada pertemuan Ahad Pon, rapat bersama
triwulan. Semua lembaga dan banom juga aktif. LPNU, LBM, Ma’arif, LDNU,
LAZISNU, Lakpesdam, LTMNU, Muslimat, Ansor, Fatayat, IPNU, dan IPPNU, semuanya
aktif,” kata panitia lomba MWCNU teladan tingkat Jateng, Shoib Nur, di Kantor
PWNU Jateng, Jl Dr Cipto 180 Semarang, Minggu (14/6).
Selain itu,
ada hal menarik yang jarang ditemui di daerah-daerah lainnya, yaitu MWCNU
Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Wonosobo punya agenda Pemilihan Ketua Nahdlatul
Ulama (Pilkanu) tingkat ranting.
“MWC ini
punya Pilkanu ranting (pemilihan ketua NU tingkat ranting, red) secara
langsung. Bahkan, saya cek, saya tanyakan langsung kepada yang biasa
menyelenggarakan Pemilu, KPU, partisipasi warga NU dalam memilih ketua NU di
tingkat ranting partisipasi pemilihnya sangat besar, melebihi partisipasi dalam
Pemilu maupun Pilkada. Dalam Pilkanu juga ada kampanyenya,” tutur Wakil
Sekretaris PWNU Jateng itu.
Tapi, kata
Shoib Nur, kampanye dalam Pilkanu tidak seperti kampanye dalam Pilkada. Jika
kampanye dalam Pilkada untuk mengajukan dirinya, dalam Pilkanu untuk mengajukan
orang lain. “Dalam kampanyenya, kiai A menyampaikan ‘pilih lah kiai B, beliau
‘alim, baik, dan pujian-pujian lainnya’, sedangkan kiai B menyampaikan
sebaliknya, ‘jangan pilih saya, saya tidak pantas, pilih lah kiai A, beliau
wira’i, ‘alim, dan seterusnya’. Jadi kalau dalam kampanye Politik, kampanye
supaya dipilih, dalam Pilkanu, kampanye supaya tidak dipilih,” paparnya.
Sekretaris
PWNU Jateng Dr KH Mohamad Arja Imroni, menuturkan, apabila model kampanye ala Pilkanu MWCNU Kecamatan Sukoharjo
Kabupaten Wonosobo ini diterapkan dalam pemilihan ketua umum Pengurus Besar
Nahdlatul Ulama (PBNU), pasti menjelang muktamar tidak akan ada isu-isu miring
yang menimpa para kiai. “Saya membayangkan, kalau tradisi seperti ini dipraktikkan
dalam pemilihan PBNU mungkin akan lebih baik,” katanya.
MWCNU
terbaik se-Jawa Tengah ini juga punya banyak usaha, antara lain biro umroh PT
Al-Ikhwan Wisata, produksi makanan ringan, dan yang lainnya. Sedangkan dalam
bidang pendidikan, punya 3 Roudlatul Athfal (RA/TK), 2 Madrasah Ibtida’iyah
(MI), 2 Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan 2 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Dalam
bantuan sosial punya santunan LAZISNU dari CSR KSM dan aghniya (orang-orang kaya, red).
“Kegiatan-kegiatan
ke-NU-an di ranting semuanya jalan. Bahkan membentuk Kader muharrik (penggerak, red) masjid/musholla dan
melakukan papanisasi masjid/mushola,” terangnya.
Sumber : https://nujateng.com/