TUJUAN NU

BERLAKUNYA AJARAN ISLAM YANG MENGANUT FAHAM AHLUSUNNAH WAL JAMA’AH UNTUK TERWUJUDNYA TATANAN MASYARAKAT YANG BERKEADILAN DEMI KEMASLAHATAN, KESEJAHTERAAN UMAT DAN DEMI TERCIPTANYA RAHMAT BAGI SEMESTA (PASAL 8 ANGGARAN DASAR NU)

PIMPINAN NU DARUNGAN MASA KHIDMAT 2023-2028

RAIS SYURIYAH: Ust. ABD. ROZAQ (PAKEMAN) dan KETUA TANFIDZIYAH: Ust. ABU HASAN TOYIB (LORKALI)

Senin, 31 Juli 2017

INI WASIAT UNTUK PENGURUS NU DARI RANTING HINGGA PBNU

Surabaya, NU Online
Pengurus MWCNU Bubutan Surabaya menggelar pelantikan sekaligus Haul ke-55 KH Ridlwan Abdullah, Pencipta Lambang NU. Setelah dibacakan SK PCNU Surabaya, Rais Syuriyah PCNU Surabaya KH Sulaiman Nur mengambil sumpah. Prosesi pelantikan dilaksanakan di Gedung Negara Indonesia Jl Bubutan (29/7).

Setelah dilantik para pengurus MWC NU Bubutan mendapatkan motivasi dari Katib Syuriah PWNU Jatim KH Syarifuddin Syarif. Kiai asal Brebes ini mengatakan, sebagai pengurus NU di semua tingkatan yang dicari hanyalah ridha Allah dan berkah para ulama.

"Di NU itu tidak ada banyarannya, meskipun menjadi pengurus cabang, wilayah, bahkan PBNU. Tidak ada bayarannya," tegas Kiai Syafruddin.

Nahdlatul Ulama sejak berdiri hingga sekarang memiliki tantangan yang luar biasa. Tantangan itu tidak sama. Setiap masa memiliki tantangan yang berbeda. Belum lagi NU harus menghadapi tantangan yang tidak kelihatan. "Peran kiai dan bu nyai saat ini sudah diambil oleh kiai Google dan bu nyai Youtube," kata Kiai Syafruddin.

Semua orang saat ini dengan mudahnya mengakses internet. Seolah tanpa skat antara mereka dengan dunia maya. Semua konten keagamaan sudah tersedia di google. Mau tanya apa pasti akan muncul. Entah itu salah atau benar. "Maka dari itu, itu tugas besar dan berat yang harus dihadapi secara bersamaan," pinta alumnus Ponpes Zainul Hasan Genggong ini.

Yang lebih dasar lagi, para kiai dan ulama diminta untuk menjaga agama. Agama harus tetap berada di jalan yang lurus. Tidak boleh agama ditarik ke kanan yang notabene radikal dan ditarik ke kiri yang notabene liberal. "Agama harus kita jaga, siapa lagi yang akan menjaga agama kalau bukan organisasi ulama ini," terangnya.

Kedua, pengurus harus sering silaturrahmi dengan jamaah. Acara halal bihalal ini salah satu cara untuk menyapa dan silaturrahmi antara jam'iyah dan jamaah. "Halal bihalal ini juga sebagai ajang silaturrahmi antara yang hidup dengan para pendahulu kita," ungkapnya.

Halal bihalal PCNU Surabaya ini juga digelar haul ke-55 KH Ridlwan Abdullah. Acara ini dihadiri pengurus lengkap PCNU Surabaya, pengurus Muslimat Surabaya, dan Muslimat Bubutan. Hadir pula para pejabat Pemkot Surabaya.


SUMBER : http://www.nu.or.id/