TUJUAN NU

BERLAKUNYA AJARAN ISLAM YANG MENGANUT FAHAM AHLUSUNNAH WAL JAMA’AH UNTUK TERWUJUDNYA TATANAN MASYARAKAT YANG BERKEADILAN DEMI KEMASLAHATAN, KESEJAHTERAAN UMAT DAN DEMI TERCIPTANYA RAHMAT BAGI SEMESTA (PASAL 8 ANGGARAN DASAR NU)

PIMPINAN NU DARUNGAN MASA KHIDMAT 2023-2028

RAIS SYURIYAH: Ust. ABD. ROZAQ (PAKEMAN) dan KETUA TANFIDZIYAH: Ust. ABU HASAN TOYIB (LORKALI)

Jumat, 01 Desember 2017

NU NETRAL (SEBUAH KEHARUSAN)

Trenggalek, NU Online
Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Trenggalek, KH. Fatchulloh Sholeh angkat suara dengan majunya Bupati Trenggalek, Emil Elistianto Dardak yang juga mantan Ketua PCINU Jepang sebagai Wakil Khofifah dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 2018 ini. 

Gus Loh, sapaan akrab beliau, memastikan bahwa NU sebagai ormas keagamaan, sosial dan kemasyarakatan bukan dalam kapasitas mengusung atau mendukung. Sebaliknya, beliau mengingatkan bahwa tugas NU adalah menjaga kondusivitas masyarakat.

"Karena ada hal yang lebih penting (dibandingkan persoalan dukung-mendukung, red) yaitu menjaga aqidah aswaja, NKRI, dan kemaslahatan umat," kata Gus Loh di kediamannya, Selasa (28/11).

Secara terpisah, Rais Syuriah PCNU Trenggalek, KH. Ma'shum, menyatakan bahwa NU Trenggalek telah mengambil sikap dalam Pilgub ini. Pertemuan antara Pengurus NU dan Syuriah menegaskan bahwa NU Trenggalek netral.

Bahkan menurut pengasuh Pesantren Hidayatulloh Pule tersebut, seluruh pengurus NU Trenggalek, lembaga dan banom, dari tingkat cabang hingga anak ranting, sudah sepakat untuk mundur sementara jika terlibat sebagai tim pemenangan salah satu calon. Hal itu juga disampaikan secara terbuka kepada masyarakat.

"NU sebagai organisasi besar harus tetap memegang prinsip rahmatan lil 'alamin," tegas Kyai Ma'shum.

Sedikitnya 4 kader NU bertarung dalam Pilgub Jatim 2018 ini. Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Azwar Anas di satu kubu dan Khofifah Indarparawansa dan Emil Dardak di kubu lainnya.

Sumber : https://www.nu.or.id