Jakarta, NU Online Kebutuhan akan banyaknya dokter di tanah
air disambut oleh dokter-dokter Nahdlatul Ulama (NU) dengan membentuk
Perhimpunan Dokter NU (PDNU). Organisasi ini merupakan organisasi federasi
dibawah ISNU (Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama). Selain meningkatkan
profesionalitas sebagai seorang dokter professional yang memiliki kewajiban
tuntutan profesi, namun juga dituntut meningkatkan akhlak sesuai dengan
Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) An Nahdliyah. PDNU ini rencananya akan
dikukuhkan dan pengurusnya akan dibaiat oleh Ketua PBNU KH Agil Siradj, di
Gedung PBNU lt 8 Senin (26/11) pukul 19.00 WIB. “Agar sekitar 56.000
dokter NU yang tersebar di seluruh Indonesia dapat bersinergi maksimal, maka
PDNU pelakukan pendataan semua sejawatnya. Langkah merajut sinergi ini,
termasuk melalui laman elektronik resmi PDNU yaitu www.dokterNU.org,” ujar
Ketua Umum dan juga salah satu pendiri PDNU dr. Muhammad S Niam. Secara
struktur, PDNU berposisi sebagai organisasi federasi dari ISNU (Ikatan Sarjana
Nahdlatul Ulama). ISNU adalah salah satu badan otonom dari Pengurus Besar
Nahdlatul Ulama (PBNU). Pengurus Pusat PDNU dikukuhkan melalui SK PP ISNU dan
dilantik langsung oleh Ketum PBNU. Lahirnya PDNU disambut dengan suka cita oleh
para dokter NU, karena akan menjadi wadah silaturahmi dalam ukhuwah Nahdliyah
dalam mengembangkan profesionalisme dan memperkuat pengejawantahan nilai-nilai
Ahlussunnah Waljamaah An Nahdliyah. Semakin banyak dokter yang dengan suka cita
memunculkan atribut ke-NU-annya. Dokter NU dengan akhlak Aswaja An Nahdliyah
akan melengkapi janji profesi/sumpah dokter yang dulu pernah diucapkan saat
seorang calon dokter dilantik menjadi dokter. Dokter NU akan dikenal sebagai
dokter santri yang berakhlak Islami berdasarkan nilai-nilai Aswaja An
Nahdliyah. Sedangkan PDNU merupakan organisasi yang merajut ukhuwah,
profesionalisme, dan ibadah para Dokter NU untuk Indonesia. Sebagai agregasi
gerakan moral dan profesional, PDNU telah melakukan kegiatan sosial
kemasyarakatan antara lain: penyuluhan ke Pondok Pesantren, Sunatan Masal,
Pengobatan Masal, TIM Rescue Lombok, dan TIM Rescue ke Sulawesi Tengah.
“Kami dokter, kami juga orang NU, kami mempunyai keinginan untuk lebih berbakti
kepada bangsa dan negara dengan nilai-nilai Ahlussunnahwal jamaah An Nahdliyah”,
tutur dr. Hardadi, salah seorang pendiri PDNU yang juga Ketua PP PDNU.
Pengurus Perhimpunan Dokter
Nahdlatul Ulama (PDNU) resmi dikukuhkan untuk masa khidmat 2018-2022 di Gedung
PBNU, Jakarta Pusat, Senin (26/11/2019) malam.
Pengurus Pusat PDNU disahkan melalui surat keputusan Nomor:
02/SK//PP-ISNU/XI/2018 dan ditandatangani oleh Ketua Umum PP ISNU H Ali Masykur
Musa dan Sekretaris Umum PP ISNU Muhammad Kholid Syierazi.
PDNU bertugas melaksanakan kebijakan Nahdlatul Ulama mengelola
sumber daya manusia berupa dokter yang menganut paham Ahlussunah wal Jamaah
An-Nahdliyah.
Berikut
susunan lengkap Pengurus Pusat PDNU masa khidmat 2018-2022:
Pelindung
Ketua Umum :
dr. Muhammad S Niam, FINACS, M.Kes, Sp.B-KBD
Sekretaris I
: dr. Dyah Inarsih
website Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama
(PDNU) : https://www.dokternu.org/
Berbagai Sumber