TUJUAN NU

BERLAKUNYA AJARAN ISLAM YANG MENGANUT FAHAM AHLUSUNNAH WAL JAMA’AH UNTUK TERWUJUDNYA TATANAN MASYARAKAT YANG BERKEADILAN DEMI KEMASLAHATAN, KESEJAHTERAAN UMAT DAN DEMI TERCIPTANYA RAHMAT BAGI SEMESTA (PASAL 8 ANGGARAN DASAR NU)

PIMPINAN NU DARUNGAN MASA KHIDMAT 2023-2028

RAIS SYURIYAH: Ust. ABD. ROZAQ (PAKEMAN) dan KETUA TANFIDZIYAH: Ust. ABU HASAN TOYIB (LORKALI)

Jumat, 15 September 2023

WEWENANG, TUGAS POKOK DAN FUNGSI PENGURUS NU (AD/ART & PERKUM NU)

 

WEWENANG, TUGAS POKOK DAN FUNGSI PENGURUS DALAM AD/ART NU

HASIL MUKMATAR KE-34 NU DI LAMPUNG

(Bandar Lampung, Lampung, 17-19 Jumadil Ula 1443 H / 22-24 Desember 2021 M)

 

 

Dikaji secara umum sesuai kondisi desa Darungan, akan dievaluasi seperlunya.

 

TUGAS DAN WEWENANG (ANGGARAN DASAR NU)

Pasal 18: Syuriyah bertugas dan berwenang membina dan mengawasi pelaksanaan keputusankeputusan perkumpulan sesuai tingkatannya.

Pasal 19: Tanfidziyah mempunyai tugas dan wewenang menjalankan pelaksanaan keputusan-keputusan perkumpulan sesuai tingkatannya.

 

WEWENANG DAN TUGAS PENGURUS (ANGGARAN RUMAH TANGGA NU)

Pasal 57

Ayat (2):    Syuriyah bertugas merumuskan kebijakan umum perkumpulan, mengarahkan dan mengawasi Tanfidziyah serta melakukan konsolidasi Syuriyah pada tingkat dibawahnya.

Ayat (3):    Tanfidziyah bertugas merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan perkumpulan berdasarkan kebijakan umum perkumpulan yang ditetapkan oleh Musyawarah Ranting dan Musyawarah Syuriyah.

 

Pasal 58

Ayat (1) Kewenangan Rais adalah:

  1. mengendalikan pelaksanaan kebijakan umum perkumpulan;
  2. mewakili Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama baik keluar maupun ke dalam yang menyangkut urusan keagamaan baik dalam bentuk konsultasi, koordinasi, maupun informasi;
  3. bersama Ketua mewakili Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama dalam hal melakukan tindakan penerimaan, pengalihan, tukar-menukar, penjaminan, penyerahan wewenang penguasaan atau pengelolaan dan penyertaan usaha atas harta benda bergerak dan/atau tidak bergerak milik atau yang dikuasai Nahdlatul Ulama;
  4. bersama Ketua menandatangani keputusan-keputusan strategis Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama; dan
  5. bersama Ketua membatalkan keputusan Perangkat Perkumpulan yang bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Nahdlatul Ulama.

 

Sinkronisasi :

  1. kewenangan lain/tambahan sesuai musyawarah Pengurus Syuriyah NU Darungan

 

(2) Tugas Rais adalah:

  1. mengarahkan dan mengawasi pelaksanaan keputusan-keputusan Musyawarah Ranting dan kebijakan umum Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama.;
  2. memimpin, mengkoordinasikan dan mengawasi tugas-tugas di antara Pengurus Ranting Syuriyah;
  3. bersama Ketua memimpin pelaksanaan Musyawarah Ranting, Musyawarah Alim Ulama, Rapat Kerja Ranting, Rapat Pleno, Rapat Harian Syuriyah dan Tanfidziyah; dan
  4. memimpin Rapat Harian Syuriyah dan Rapat Pengurus Lengkap Syuriyah.

 

Sinkronisasi :

  1. tugas lain/tambahan sesuai musyawarah Pengurus Syuriyah NU Darungan

 

Pasal 59

Ayat (1) Kewenangan Wakil Rais adalah:

  1. menjalankan kewenangan Rais apabila Rais berhalangan; dan
  2. bersama Rais memimpin, mengatur, dan mengawasi pelaksanaan kebijakan umum Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama.

 

Ayat (2) Tugas Wakil Rais adalah:

  1. membantu tugas-tugas Rais;
  2. mewakili Rais apabila berhalangan; dan
  3. melaksanakan bidang tertentu yang ditetapkan oleh dan/atau bersama Rais.

 

Sinkronisasi :

  1. tugas bidang tertentu sesuai kondisi dan atau musyawarah Pengurus Syuriyah NU Darungan

 

Pasal 61

Ayat (1) Kewenangan Katib adalah:

  1. merumuskan dan mengatur pengelolaan kekatiban Pengurus Ranting Syuriyah; dan
  2. bersama Rais, Ketua dan Sekretaris menandatangani keputusan-keputusan strategis Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama.

 

Ayat (2) Tugas Katib adalah:

  1. membantu Rais dan Wakil-wakil Rais dalam menjalankan wewenang dan tugasnya;
  2. merumuskan dan mengatur manajemen administrasi Pengurus Ranting Syuriah; dan
  3. mengatur dan mengkoordinir pembagian tugas di antara Katib.

 

Sinkronisasi :

  1. kewenangan dan tugas lain/tambahan sesuai musyawarah Pengurus Syuriyah / Ijtihad Rais Syuriyah NU Darungan

 

Pasal 62

Ayat (1) Wakil Katib mempunyai kewenangan sebagai berikut:

  1. melaksanakan kewenangan Katib apabila berhalangan;

 

Ayat (2) wakil Katib mempunyai tugas sebagai berikut:

  1. membantu tugas Katib;
  2. mewakili Katib apabila berhalangan; dan
  3. melaksanakan tugas khusus yang diberikan Katib.

 

Pasal 63

A’wan memberi masukan dan membantu pelaksanaan tugas Pengurus Ranting Syuriyah.

 

Keterangan:

masukan dan membantu pelaksanaan tugas Pengurus Ranting Syuriyah yang dimaksud:

-       ke-ASWAJA-an / ke-NU-an

-       musyawarah jajaran Pengurus Syuriyah NU Darungan

 

Pasal 64

Ayat (1) Wewenang Ketua adalah sebagai berikut:

a.    mewakili Pengurus Ranting baik ke luar maupun ke dalam yang menyangkut pelaksanaan kebijakan perkumpulan dalam bentuk konsultasi, koordinasi maupun informasi;

b.    merumuskan kebijakan khusus perkumpulan;

c.    bersama Rais mewakili Pengurus Ranting dalam hal melakukan tindakan penerimaan, pengalihan, tukar menukar, penjaminan, penyerahan wewenang penguasaan pengelolaan, dan penyertaan usaha atas harta benda bergerak dan/atau tidak bergerak milik atau yang dikuasai Nahdlatul Ulama;

d.    bersama Rais menandatangani keputusan strategis (rencana yang terencana dan sistematis untuk mencapai tujuan tertentu/khusus) perkumpulan Pengurus Ranting;

e.    bersama Rais membatalkan keputusan Perangkat Perkumpulan yang bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Nahdlatul Ulama;

f.     mewakili Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama di dalam maupun di luar pengadilan;

g.    Ketua dapat mewakilkan kepada pengurus lain untuk menjalankan kewenangan sebagaimana dimaksud dalam huruf f pada Pasal ini; dan

h.    bersama Rais/Katib dan Sekretaris menandatangani surat-surat keputusan biasa Pengurus Ranting.

 

Ayat (2) Tugas Ketua adalah sebagai berikut:

a.      memimpin, mengatur dan mengkoordinasikan pelaksanaan keputusan-keputusan Musyawarah Ranting dan kebijakan umum Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama;

b.      memimpin, mengkoordinasikan dan mengawasi tugas-tugas di antara Pengurus Ranting Tanfidziyah;

c.      bersama Rais memimpin pelaksanaan Musyawarah Ranting, Musyawarah Alim Ulama, Rapat Kerja, Rapat Pleno, Rapat Harian Syuriyah dan Tanfidziyah; dan

d.      memimpin Rapat Harian Tanfidziyah dan Rapat Pengurus Lengkap Tanfidziyah

(ayat 2 huruf c & d sesuai PERKUM NU Nomor 9 Th 2022).

 

Pasal 65

Ayta (1) Kewenangan Wakil Ketua adalah:

a.    menjalankan kewenangan Ketua apabila berhalangan; dan

b.    membantu Ketua memimpin, mengatur, dan mengawasi pelaksanaan kebijakan umum Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama.

 

Ayat (2) Tugas Wakil Ketua adalah:

  1. membantu tugas-tugas Ketua;
  2. mewakili Ketua apabila berhalangan; dan
  3. melaksanakan bidang tertentu yang ditetapkan oleh dan/atau bersama Ketua .

 

PERKUM NU nomor 4 tahun 2022 : bidang-bidang strategis dimaksud adalah meliputi:

1.    keagamaan

2.    hubungan kelembagaan

3.    ekonomi

4.    lingkungan hidup

5.    kesejahteraan rakyat

6.    kebudayaan

7.    pendidikan

8.    hukum

9.    serta organisasi

10. keanggotaan dan kaderisasi.

 

Pasal 67

Ayat (1) Kewenangan Sekretaris adalah:

  1. merumuskan dan mengatur pengelolaan kesekretariatan Pengurus Ranting Tanfidziyah;
  2. merumuskan naskah rancangan peraturan, keputusan, dan pelaksanaan program Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama; dan
  3. bersama Rais, Ketua dan Katib menandatangani surat-surat keputusan strategis Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama.

 

Ayat (2) Tugas Sekretaris adalah:

  1. membantu Ketua, Wakil Ketua dan Ketua-ketua dalam menjalankan tugas dan wewenangnya;
  2. merumuskan manajemen administrasi, memimpin dan mengkoordinasikan Sekretariat ;
  3. mengatur dan mengkoordinir pembagian tugas di antara Wakil Sekretaris; dan
  4. bersama Rais/Katib dan Ketua menandatangani surat-surat keputusan biasa

 

Pasal 68

Ayat (1) Kewenangan Wakil Sekretaris adalah:

  1. Melaksanakan kewenangan Sekretaris Jenderal apabila berhalangan
  2. Mendampingi Ketua-Ketua sesuai bidang masing-masing.
  3. Bersama Rais/Katib dan Ketua/Wakil Ketua menandatangani surat-surat biasa

 

Ayat (2) Tugas Wakil Sekretaris adalah:

  1. Membantu tugas-tugas Sekretaris
  2. Mewakili Sekretaris Jenderal apabila berhalangan
  3. Melaksanakan tugas khusus yang diberikan Sekretaris Jenderal.

 

Pasal 69

Ayat (1) Kewenangan Bendahara adalah:

  1. Mengatur pengelolaan keuangan Pengurus Ranting NU Darungan.
  2. Melakukan pembagian tugas kebendaharaan dengan bendahara.
  3. Bersama Ketua menandatangani surat-surat penting Pengurus Ranting NU Darungan yang berkaitan dengan keuangan.

Ayat (2) Tugas Bendahara adalah:

  1. Mendapatkan sumber-sumber pendanaan perkumpulan;
  2. Merumuskan manajemen dan melakukan pencatatan keuangan dan asset;
  3. Membuat Standard Operating Procedure (SOP) keuangan;
  4. Menyusun dan merencanakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Rutin, dan anggaran program pengembangan atau rintisan Pengurus Ranting NU Darungan;
  5. Menyiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk kepentingan auditing keuangan.

 

BAB XIX KEWAJIBAN DAN HAK PENGURUS

Pasal 71

Ayat (1) Pengurus Nahdlatul Ulama berkewajiban:

  1. Menjaga dan menjalankan amanat dan ketentuan-ketentuan perkumpulan.
  2. Menjaga keutuhan perkumpulan kedalam maupun keluar.
  3. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban secara tertulis dalam permusyawaratan sesuai dengan tingkat kepengurusannya.

 

Ayat (2) Pengurus Nahdlatul Ulama berhak:

  1. Menetapkan kebijakan, keputusan dan peraturan perkumpulan sepanjang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
  2. Memberikan arahan dan dukungan teknis kepada Lembaga dan Badan Otonom untuk meningkatkan kinerjanya

 

 

catatan:

1.    Prinsip-prinsip pokok tentang wewenang dan tugas pengurus sebagaimana diatur dalam pasal-pasal dalam bab ini berlaku secara mutatis mutandis (dengan sendirinya) untuk seluruh tingkat kepengurusan (pasal 70 ART NU).

Artinya: Pengurus Ranting NU Darungan telah menyesuaikan wewenang dan tugas nya.

2.    Macam-Macam PERKUM (Peraturan Perkumpulan) NU sebagai berikut:

a.    Peraturan Perkumpulan Nahdlatul Ulama Nomor 1 Tahun 2022 Tentang Tata Cara Penerimaan Dan Pemberhentian Keanggotaan;

b.    Peraturan Perkumpulan Nahdlatul Ulama Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Sistem Kaderisasi;

c.    Peraturan Perkumpulan Nahdlatul Ulama Nomor 3 Tahun 2022 Tentang Syarat Menjadi Pengurus;

d.    Peraturan Perkumpulan Nahdlatul Ulama Nomor 4 Tahun 2022 Tentang Wewenang, Tugas Pokok Dan Fungsi Pengurus;

e.    Peraturan Perkumpulan Nahdlatul Ulama Nomor 5 Tahun 2022 Tentang Pembentukan Kepengurusan Baru;

f.     Peraturan Perkumpulan Nahdlatul Ulama Nomor 6 Tahun 2022 Tentang Tata Cara Pengesahan Dan Pembekuan Kepengurusan

g.    Peraturan Perkumpulan Nahdlatul Ulama Nomor 7 Tahun 2022 Tentang Perangkat Perkumpulan;

h.    Peraturan Perkumpulan Nahdlatul Ulama Nomor 8 Tahun 2022 Tentang Badan Khusus;

i.      Peraturan Perkumpulan Nahdlatul Ulama Nomor 9 Tahun 2022 Tentang Permusyawaratan;

j.      Peraturan Perkumpulan Nahdlatul Ulama Nomor 10 Tahun 2022 Tentang Tata Cara Rapat;

k.    Peraturan Perkumpulan Nahdlatul Ulama Nomor 11 Tahun 2022 Tentang Klasifikasi Struktur Dan Pengukuran Kinerja;

l.      Peraturan Perkumpulan Nahdlatul Ulama Nomor 12 Tahun 2022 Tentang Rangkap Jabatan;

m.   Peraturan Perkumpulan Nahdlatul Ulama Nomor 13 Tahun 2022 Tentang Tata Cara Pergantian Pengurus Antar Waktu Dan Pelimpahan Fungsi Jabatan;

n.    Peraturan Perkumpulan Nahdlatul Ulama Nomor 14 Tahun 2022 Tentang Penyelenggaraan Kerja Sama;

o.    Peraturan Perkumpulan Nahdlatul Ulama Nomor 15 Tahun 2022 Tentang Pedoman Administrasi;

p.    Peraturan Perkumpulan Nahdlatul Ulama Nomor 16 Tahun 2022 Tentang Pedoman Spesifikasi dan Penggunaan Lambang;

q.    Peraturan Perkumpulan Nahdlatul Ulama Nomor 17 Tahun 2022 Tentang Jenis dan Pengelolaan Rekening;

r.     Peraturan Perkumpulan Nahdlatul Ulama Nomor 18 Tahun 2022 Tentang Tata Cara Pembayaran;

s.    Peraturan Perkumpulan Nahdlatul Ulama Nomor 19 Tahun 2022 Tentang Laporan Pertanggungjawaban Dan Laporangan Perkembangan Perkumpulan.

3.    Dikaji secara umum sesuai kondisi desa Darungan, akan dievaluasi seperlunya.

 

Wallahualam...