TUJUAN NU

BERLAKUNYA AJARAN ISLAM YANG MENGANUT FAHAM AHLUSUNNAH WAL JAMA’AH UNTUK TERWUJUDNYA TATANAN MASYARAKAT YANG BERKEADILAN DEMI KEMASLAHATAN, KESEJAHTERAAN UMAT DAN DEMI TERCIPTANYA RAHMAT BAGI SEMESTA (PASAL 8 ANGGARAN DASAR NU)

PIMPINAN NU DARUNGAN MASA KHIDMAT 2023-2028

RAIS SYURIYAH: Ust. ABD. ROZAQ (PAKEMAN) dan KETUA TANFIDZIYAH: Ust. ABU HASAN TOYIB (LORKALI)

Minggu, 14 April 2019

Ikut NU Hanya Ala Mbah Hasyim adalah Kampanye Memecah-belah NU (Mukercab NU Bekasi, Jabar)


Bekasi, NU Online
Akhir-akhir ini, sering terdengar sebuah kampanye baru yang menjadi upaya untuk mengadu domba warga Nahdlatul Ulama (NU).
Hal tersebut dikatakan Intelektual Muda NU Ulil Abshar Abdalla dalam Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) NU Kota Bekasi, di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja, Bekasi Selatan, Sabtu (13/4).
"Kampanye itu adalah mengaku mengikuti NU, tapi NU ala Hadlratussyech KH Hasyim Asy'ari dan tidak menerima NU yang lain-lain. Kita harus bisa juga menerima KH Wahid Hasyim dan KH Abdurrahman Wahid," kata Gus Ulil, begitu ia akrab disapa.
Menurutnya, NU yang hanya ingin mengikuti Mbah Hasyim saja, mirip dengan gaya wahabi. Yakni orang-orang Islam yang hanya ingin mengikuti Nabi Muhammad saja.
Gus Ulil meyakini bahwa tidak mungkin segala tindak-tanduk yang dilakukan Mbah Wahid dan Gus Dur tidak direstui Mbah Hasyim. Begitu juga halnya, Mbah Hasyim yang diyakini pasti meridhoi para kiai NU saat ini.
"Demikian juga Kanjeng Nabi yang pasti ridho terhadap apa yang dilakukan sahabat, tabi'in, tabi'in-tabi'in, dan ulama sampai saat ini," kata Doktor jebolan Universitas Boston, Massachussetts, Amerika Serikat ini.
Menantu Mustasyar PBNU KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) ini lantas mengajak kepada warga NU, untuk senantiasa merawat tradisi yang ditinggalkan Gus Dur. "Karena NU bisa dihormati dunia saat ini, itu berkat suwuk (doa) tiga orang (Mbah Hasyim, Mbah Wahid, Gus Dur) itu," katanya.
Menurut Gus Ulil, kalau warga NU hanya memakai satu suwuk, maka tidak akan cukup. Karenanya, ketiga suwuk dari para sosok pilihan tersebut harus digunakan. "Karena kalau hanya pakai satu suwuk saja, bisa bahaya," pungkas Gus Ulil. 


Sumber : http://www.nu.or.id