Suasana kegiatan di Masjid Al-Amin Karangjati Krajan Ahad, 11 November 2018 |
nudesadarungan.blogspot.com. jam’iyyah
NU
Darungan berdiri sejak tahun 1961 telah mendapat dukungan masyarakat Darungan, hal
ini karena masyarakat (hakikatnya) telah menjalankan amaliah dan faham ahlussunnah
wal jamaah dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Ustad
H. Achmad Taufiq, “jangan heran jika ada istilah NU Jam’iyyah, dan NU Jamaah
karena sejak dulu sudah ada seperti itu dan ini sudah mendarah daging di
kalangan masyarakat, ini alamiah berjalan sesuai hukum alam.” Papar Rais
Syuriyah NU Darungan dalam forum Silaturrahmi pengurus NU dan Ta’mir masjid
se-desa Darungan.
Sebagaimana dalam naskah khittah NU,
pada point 8 NU dan kehidupan bernegara, disebutkan bahwa Nahdlatul
Ulama sebagai jam’iyyah secara organisatoris tidak terikat dengan
organisasi politik dan organisasi kemasyarakatan manapun juga.
Setiap warga Nahdlatul Ulama adalah warga
Negara yang mempunyai hak-hak politik yang dilindungi oleh undang-undang. Menurut
Ustad H. Achmad Taufiq, “Dalam masa-masa pil-pil (PILPRES, PILEG dan PILKADES di
Darungan), saat ini dan kedepan perlu ditegaskan kembali bahwa dalam pil-pil
nanti, mohon tidak membawa nama NU (identitas-identitas, symbol-simbol NU dll),
pengurus dan warga nahdliyyin bebas menentukan pilihannya, sekali lagi mohon
tidak mengatasnamakan NU.” Ujar Rais Syuriyah Ranting NU Darungan.
Masih
menurut Ustad H. Achmad
Taufiq,
“mari kita jaga keutuhan NU dari perpecahan, karena jika NU pecah, tidak ada
lagi kekuatan yang akan membendung aliran dan faham wahabi, radikal dan
lain-lain. Tahun ini merupakan tahun politik, perbedaan pilihan politik adalah
hal wajar, namun jika terjadi perpecahan, maka kita semua yang sangat dirugikan,
tidak ada lagi ketentraman dan kedamaian dimasyarakat. Jangan pernah kita
dijadikan korban oleh politik, jangan sampai antar teman, antar tetangga bahkan
antar desa terjadi konflik, pecah gara-gara beda pilihan dalam politik. Maka
dari itu kami (pengurus NU Darungan. Red) mengajak kepada saya sendiri dan
warga Darungan untuk bijak dalam menyikapi isu-isu atau informasi-informasi
yang belum jelas kebenarannya, jangan mudah terprovokasi, tanyakan dulu kepada
ahlinya, dan diskusikan cari solusi (jalan keluar), supaya kita semua menjaga
stabilitas ketertiban dan keamaaan desa Darungan ini.” Imbuh tokoh yang juga
A’wan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama’ Tanggul ini. Beliau juga memohon masukan dan kritikan kepada warga Darungan
lebih-lebih yang hadir hari ini, supaya NU Darungan berjalan sesuai rel-rel
yang telah ditentukan dan sesuai harapan para muassis dan masyaikh Ulama NU,
terutama Hadratussyaikh Kiai Hasim Asy’ari, saran dan kritik yang membangun
pastinya kami harapkan, lebih-lebih ditahun politik ini. Silahkan para kiai, lora,
gus, ustad, bapak dan saudara sekalian yang hadir ini, saran dan kritik bisa langsung
disampikan kepada kami, dalam forum rapat (itu lebih bagus) jika ada hal-hal
yang perlu dilaporkan dan kami tangani sesuai tugas kami di Nahdlatul Ulama ini”.
Imbuhnya.
Nahdlatul Ulama desa Darungan tidak hanya aktif dalam kegiatannya
namun juga menjaga dan mempertahankan Islam ahlussunnah
wal jamaah annahdliyyah dari masuknya aliran dan faham selain ahlussunnah wal jamaah annahdliyyah,
hal ini juga dibenarkan oleh Ustad Abu Hasan Toyyib, “kami selalu koordinasi
dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat, pengurus ta’mir dan musholla
yang ada di Darungan, untuk selalu memantau perkembangan amaliyah, aliran dan
faham yang masuk di desa kami, dengan bapak H. Kulsum Efendi selaku kepala desa
Darungan (A’wan MWC NU Tanggul. Red) kami intens komunikasi.” Ujar Ketua NU
Darungan disela acara Istighosah di Masjid al Amin Karangjati dusun Krajan desa
Darungan.
Sekedar diketahui, silaturrahmi pengurus NU Darungan, Ta’mir
masjid se-desa Darungan dan warga ini telah digelar ketiga kalinya untuk masa
khitmad 2018-2023 pengurus ranting NU Darungan, kali ini dilaksanakan pada hari
Ahad, 3 Rabiul Awwal 1440 / 11 November 2018 di Masjid Al-Amin lingkungan Karangjati
dusun Krajan, sebelumnya pada bulan Juli 2018 di masjid Darussalam Krajan,
bulan Oktober 2018 di masjid Baitul Arqom PTPN XII wilayah Afdeling Gondang.
Kegiatan yang diisi dengan membaca surat yasin, tahlil, istighotsah dan
sholawat nabi telah berjalan sejak tahun 2012 dengan menempati masjid-masjid se
desa Darungan yang berjumlah 23 masjid.