TUJUAN NU

BERLAKUNYA AJARAN ISLAM YANG MENGANUT FAHAM AHLUSUNNAH WAL JAMA’AH UNTUK TERWUJUDNYA TATANAN MASYARAKAT YANG BERKEADILAN DEMI KEMASLAHATAN, KESEJAHTERAAN UMAT DAN DEMI TERCIPTANYA RAHMAT BAGI SEMESTA (PASAL 8 ANGGARAN DASAR NU)

PIMPINAN NU DARUNGAN MASA KHIDMAT 2023-2028

RAIS SYURIYAH: Ust. ABD. ROZAQ (PAKEMAN) dan KETUA TANFIDZIYAH: Ust. ABU HASAN TOYIB (LORKALI)

Selasa, 22 Oktober 2019

RUH HARI SANTRI ADALAH CINTA TANAH AIR


Pengakuan terhadap kiprah ulama dan santri tidak lepas dari Resolusi Jihad yang dikumandangkan Hadlaratus Syeikh KH Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945. Resolusi Jihad memuat seruan-seruan penting yang memungkinkan lndonesia tetap bertahan serta berdaulat sebagai negara.

‘’Ruh dari Hari santri adalah cinta Tanah Air. lslam mengajarkan cinta Tanah Air adalah sebagian dari iman,’’ kata Wakil Bupati Kendal Masrur Masykur pada upacara peringatan Hari Santri Nasional ke-5 Tahun 2019 yang digelar di Alun-alun Kendal, Selasa (22/10).

Cinta Tanah Air untuk saat ini bukan membela negara melawan penjajah bersenjata, melainkan melawan kebodohan melalui pendidikan, kemiskinan melalui ekonomi atau UMKM, dan ideologi melalui penyadaran terhadap radikalisme, komunisme, terorisme, dan atheisme yang bertentangan dengan Pancasila dan NKRI, serta melawan narkoba.

‘’Jadikan momentum Hari Santri Nasional sebagai sebagai tonggak bersatu. Jangan sekali-kali terpecah belah. Perpecahan adalah penyebab kelemahan, kekalahan dan kegagalan di sepanjang jaman. Mari songsong kehidupan yang lebih baik untuk semua,’’ tambahnya di hadapan Forkompimda, ulama, dan puluhan santri dari perwakilan ponpes di Kendal.
Hari Santri Nasional merupakan bukti pengakuan negara atas jasa para ulama dan santri dalam perjuangan merebut, mengawal, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan. Hari Santri Tahun ini merupakan momentum untuk mempertegas peran santri sebagai pioner perdamaian yang berorientasi pada spirit moderasi lslam di Indonesia.

Karakter kalangan pesantren yang moderat, toleran, dan komitmen cinta tanah air, diharapkan bisa semakin vokal untuk menyuarakan dan memberikan contoh hidup damai serta menekan lahirnya konflik di tengah-tengah keberagaman masyarakat.
‘’Tidak ada santri kalau tidak ada kiai dan begitu sebaliknya. Mari tebarkan kedamaian, kapanpun, dimanapun, kepada siapapun. Sesuai dengan tema peringatan Hari Santri Nasional tahun ini adalah ’Santri Indonesia Untuk Perdamaian Dunia’,’’ tuturnya.