8⃣ Dr. (HC). KH. MA Sahal Mahfudz (Rois 'Amm 1999 sd 2014)
π
Nama lengkap KH. MA. Sahal Mahfudz
adalah Muhammad Ahmad Sahal bin Mahfudz bin Abd. Salam Al-Hajaini lahir
di Desa Kajen, Margoyoso Pati pada tanggal 17 Desember 1937.
π
Kyai Sahal lahir dari pasangan Kyai Mahfudz bin Abd. Salam al- Hafidz (w 1944
M) dan Hj. Badi'ah (w. 1945 M) yang sedari lahir hidup di pesantren, dibesarkan
di lingkungan pesantren, belajar hingga ladang pengabdiannya pun ada di
pesantren.
π
Pada tahun 1968/69 Kyai Sahal menikah dengan Dra Hj Nafisah binti KH. Abdul
Fatah Hasyim, Pengasuh Pesantren Fathimiyah Tambak Beras Jombang
π
Sedari kecil Kyai Sahal dididik dan dibesarkan dalam semangat derajat penguasaan
ilmu-ilmu keagamaan tradisional. Apalagi Kiai Mahfudh Salam (yang juga bapaknya
sendiri) seorang kiai ampuh, dan adik sepupu almarhum Rais Aam NU, Kiai Bisri
Syamsuri. Selain itu juga terkenal sebagai hafidzul qur'an yang wira'i dan
zuhud dengan pengetahuan agama yang dalam terutama ilmu ushul.
π
Pesantren adalah tempat mencari ilmu sekaligus tempat pengabdian Kyai Sahal.
Dedikasinya kepada pesantren, pengembangan masyarakat, dan pengembangan ilmu
fiqh tidak diragukan. Pada dirinya terdapat tradisi ketundukan mutlak pada
ketentuan hukum dalam kitab-kitab fiqih dan keserasian total dengan akhlak
ideal yang dituntut dari ulama tradisional. Atau dalam istilah pesantren, ada
semangat tafaqquh (memperdalam pengetahuan hukum agama) dan semangat tawarru '(bermoral
luhur).
π
Minat baca Kyai Sahal sangat tinggi dan bacaannya cukup banyak yang terbukti
punya koleksi 1.800-an buku di rumah adat.
π
Kyai Sahal adalah pemimpin Pesantren Maslakul Huda Putra sejak tahun 1963.
Pesantren di Kajen, Margoyoso, Pati, Jawa Tengah, ini didirikan oleh diminta,
KH Mahfudz Salam, tahun 1910.
π
Sebagai pemimpin pesantren, Kyai Sahal dikenal sebagai pendobrak pemikiran
tradisional di kalangan NU yang berasal dari kalangan akar rumput. Sikap
demokratisnya menonjol dan dia mendorong kemandirian dengan memajukan kehidupan
masyarakat di sekitar pesantrennya melalui pengembangan pendidikan, ekonomi dan
kesehatan
π
Untuk urusan pendidikan, yang paling penting dalam kehidupan Kyai Sahal adalah
KH. Abdullah Salam yang mendidiknya akan menurunkan. KH. Abdullah Salam tidak
pernah mendikte seseorang. Kyai Sahal diberi kebebasan dalam menuntut ilmu
dimanapun. Tujuannya agar Kyai Sahal bertanggung jawab pada pilihannya. Apalagi
dalam menuntut ilmu Kyai Sahal menentukan adanya target, hal inilah yang
menjadi kunci kesuksesan beliau dalam belajar. Ketika belajar di Mathali'ul
Falah Kyai Sahal berkesempatan mendalami nahwu sharaf, di Pesantren Bendo
memperdalam fiqh dan tasawuf, sedangkan sewaktu di Pesantren Sarang mendalami
balaghah dan ushul fiqh.
π
Memulai pendidikannya di Madrasah Ibtidaiyah (1943-1949), Madrasah Tsanawiyah
(1950-1953) Perguruan Islam Mathaliul Falah, Kajen, Pati. Setelah beberapa
tahun belajar di lingkungannya sendiri, Kyai Sahal muda nyantri ke Pesantren
Bendo, Pare, Kediri, Jawa Timur di bawah asuhan Kiai Muhajir, Selanjutnya tahun
1957-1960 dia belajar di pesantren Sarang, Rembang, di bawah bimbingan Kiai
Zubair.
π
Pada pertengahan tahun 1960-an, Kyai Sahal belajar ke Mekah di bawah bimbingan
langsung Syaikh Yasin al-Fadani.
π
Di Bendo Kyai Sahal mendalami keilmuan tasawuf dan fiqih termasuk kitab yang
dikajinya adalah Ihya Ulumuddin, Mahalli, Fathul Wahab, Fathul Mu'in, Bajuri,
Taqrib, Sulamut Taufiq, Sullam Safinah, Sullamul Munajat dan kitab-kitab kecil
lainnya.
π
Sedangkan
di Pesantren Sarang Kyai Sahal mengaji pada Kyai Zubair tentang ushul fiqih,
qawa'id fiqh dan balaghah. Dan kepada Kyai Ahmad beliau mengaji tentang Hikam.
Kitab yang lain antara lain Jam'ul Jawami dan Uqudul Juman, Tafsir Baidlowi
tidak sampai khatam, Lubbabun Nuqul sampai khatam, Manhaju Dzawin Nazhar
karangan Syekh Mahfudz At-Tarmasi dan lain-lain.
π
Kyai Sahal bukan saja seorang ulama yang senantiasa ditunggu fatwanya, atau
seorang kiai yang berkecimpung santri, melainkan juga seorang pemikir yang
menulis ratusan risalah (makalah) berbahasa Arab dan Indonesia, dan juga
aktivis LSM yang mempunyai kepedulian tinggi terhadap masalah masyarakat kecil
di sekelilingnya. Penghargaan yang diterima beliau terkait dengan masyarakat
kecil adalah penganugerahan gelar Doktor Kehormatan (Doctor Honoris Causa)
dalam bidang pengembangan ilmu fiqh serta pengembangan pesantren dan masyarakat
pada 18 Juni 2003 di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
π
Beliau dua periode menjadi Rais Aam Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama
(1999-2009) dan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) masa bakti 2000-2010.
π
Beliau adalah Rektor INISNU Jepara, Jawa Tengah dan pengasuh Pengasuh Pondok
Pesantren Maslakul Huda, Kajen, Pati
π
Sedangkan pekerjaan yang pernah beliau lakukan, adalah guru di Pesantren
Sarang, Rembang (1958-1961), Dosen kuliah takhassus fiqh di Kajen (1966-1970),
Dosen di Fakultas Tarbiyah UNCOK, Pati (1974-1976), Dosen di Fak. Syariah IAIN
Walisongo Semarang (1982-1985), Rektor Institut Islam Nahdlatul Ulama (INISNU)
Jepara, Kolumnis tetap di Majalah AULA (1988-1990), Kolumnis tetap di Harian
Suara Merdeka, Semarang, Rais 'Am Syuriyah PBNU (1999-2004), Ketua Umum Majelis
Ulama Indonesia (MUI, 2000-2010), Ketua Dewan Syari'ah Nasional (DSN,
2000-2005), dan sebagai Ketua Dewan Pengawas Syari'ah pada Asuransi Jiwa
Bersama Putra.
π
Sosok seperti Kyai Sahal ini kiranya layak menjadi teladan bagi semua orang.
Sebagai pengakuan atas ketokohannya, beliau telah banyak mendapatkan
penghargaan, di antaranya Tokoh Perdamaian Dunia (1984), Manggala Kencana Kelas
I (1985-1986), Bintang Maha Putra Utarna (2000) dan Tokoh Pemersatu Bangsa
(2002).
π
Karya-karya KH. MA. Sahal Mahfudz
1.
Thariqatal-Hushul ila Ghayahal-Ushul, (Surabaya: Diantarna, 2000)
2.
Pesantren Mencari Makna, (Jakarta: Pustaka Ciganjur, 1999)
3.
Al-Bayan al-Mulamma '' an Alfdz al-Lumd ”, (Semarang: Thoha Putra, 1999)
4.
Telaah Fikih Sosial, Dialog dengan KH. MA. Sahal Mahfudh, (Semarang: Suara
Merdeka, 1997)
Nuansa
Fiqh Sosial (Yogyakarta: LKiS, 1994)
5.
Ensiklopedi Ijma '(terjemahan bersama KH. Mustofa Bisri dari kitab Mausu'ah
al-Ij ma'). (Jakarta; Pustaka Firdaus, 1987).
Al-Tsamarah
al-Hajainiyah, I960 (Nurussalam, tt)
6.
Luma 'al-Hikmah ila Musalsalat al-Muhimmat, (Diktat Pesantren Maslakul Huda,
Pati).
7.
Al-Faraid al-Ajibah, 1959 (Diktat Pesantren Maslakul Huda, Pati)
8.
Dan masih banyak lagi karya beliau, baik dalam bentuk buku atau makalah dan
artikel.
π
Beliau wafat pada 24 Januari 2014
#REPOST
LDNU KAB KEDIRI