TUJUAN NU

BERLAKUNYA AJARAN ISLAM YANG MENGANUT FAHAM AHLUSUNNAH WAL JAMA’AH UNTUK TERWUJUDNYA TATANAN MASYARAKAT YANG BERKEADILAN DEMI KEMASLAHATAN, KESEJAHTERAAN UMAT DAN DEMI TERCIPTANYA RAHMAT BAGI SEMESTA (PASAL 8 ANGGARAN DASAR NU)

PIMPINAN NU DARUNGAN MASA KHIDMAT 2023-2028

RAIS SYURIYAH: Ust. ABD. ROZAQ (PAKEMAN) dan KETUA TANFIDZIYAH: Ust. ABU HASAN TOYIB (LORKALI)

Sabtu, 30 Januari 2021

MENGENAL RAIS 'AM DARI MASA KE MASA (PBNU) 7. KH. ILYAS RUHIAT

 7 KH Moh. Ilyas Ruhiat (Rois' Amm 1992 sd 1999)

 


️ Beliau bernama KH Moh. Ilyas Ruhiat, seorang ulama NU yang lahir di Cipasung, Tasikmalaya pada 12 Rabiul Awal 1352 atau bertepatan dengan 31 Januari 1934.

️ Beliau adalah pengasuh kedua Pondok Pesantren Cipasung, Singaparna, Tasikmalaya, Jawa Barat.

️ Sejak kecil hingga dewasa, ia mendapatkan pendidikan agama dari ayahnya langsung, KH Ruhiat yang merupakan perintis Pondok Pesantren Cipasung.

👆Ulama yang biasa dipanggil Ajengan Ruhiat ini adalah pejuang di era kemerdakaan dan termasuk pelopor masyarakat Tasikmalaya dalam menghadang penjajah Belanda.

️ Kecerdasan dan ketegaran Ajengan Ilyas tersebut kemudian menjadi modal dalam memperjuangan masyarakat Cipasung.

👆Karena itu, ketika Ajengan Ruhiat merasa sakitnya semakin parah, ia pun langsung dibaiat oleh ayahadanya tersebut untuk meneruskan kepemimpinan Pesantren Cipasung pada 1980.

️ Karena itu, ajengan Ilyas saat berusia 20 tahun juga ikut ambil bagian dalam upaya rembukan pertama pendirian organisasi Ikatan Pelajaran Nahdlatul Ulama (IPNU).

️ Dalam Kongres Pertama IPNU pada 1954 di Malang, ia datang sebagai Ketua IPNU Cabang Tasikmalaya.

️Dari sinilah jiwa organisasinya mencuat tak pernah surut. Sejak 1985, ia pun mendapat amanah sebagai Rais Syuriah NU Jawa Barat. Sebelumnya, dia juga pernah menduduki jabatan A’wan Syuriah PBNU.

️ Di bawah kepemimpinan Ajengan Ilyas, Pesantren Cipasung pun menjadi salah satu pesantren yang besar dan penuh prestasi. Terlebih ketika Ajengan Ilyas terpilih sebagai pelaksana harian Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam Munas yang diselenggarkan di Lampung pada 1992.

️ Beliau menjadi satu-satunya orang Sunda yang pernah menduduki puncak kepemimpinan NU tersebut.

️ Pada 1994, Ajengan Ilyas kemudian terpilih lagi untuk kedua kalinya sebagai Rais Aam PBNU dalam muktamar yang diselenggarakan di pesantrennya sendiri.

️ Dalam kepemimpinan NU, jabatan Rais Aam PBNU bukan sembarang jabatan. Karena, yang bisa menduduki posisi tersebut hanyalah kiai-kiai kharismatik dan benar-benar menjadi panutan umat.

️ Terpilihnya sebagai Rais Aam hingga dua kali itu menunjukkan bahwa Ajengan Ilyas sangat dihormati oleh para kiai NU saat itu.

️ Ajengan Ilyas memiliki prinsip hidup untuk selalu mengabdi dan berjuang lewat organisasi Nahdlatul Ulama (NU) yang didirikan Hadrastus Syekh KH. Hasyim Asy’ari. “Hidup saya hanya untuk mengajar dan mengabdi di NU,” kata Ajengan Ilyas suatu ketika.

👆 Kalimat itu bukan kata-kata kosong, tapi sudah dibuktikan dengan sepak terjangnya di NU. Bahkan, Ajengan Ilyas penah mencoba berkontribusi untuk NU lewat jalur politik. Dalam Pemilu 1971, ia pernah menjadi calon legislatif nomor urut satu dari Partai NU untuk DPRD tingkat I.

️Sikapnya yang santun dan selalu ramah sudah menjadi pembawaan pribadinya di mana pun dan kapanpun.

👆Ajaran-ajaran kitab kuning atau kitab klasik yang dikarang para ulama terdahulu ikut memperkuat apa yang sudah menjadi pembawaan pribadinya tersebut.

️ KH. Muhammad Ilyas Ruhiat wafat pada 18 Desember 2007 di rumahnya, di Cipasung, Tasikmalaya.

 

#REPOST LDNU KAB KEDIRI