3⃣ KH Bisri Syansuri (Rois' Amm 1972 sd 1980)
🍎
Bisri Syansuri dilahirkan di Kecamatan Tayu, Pati, Jawa Tengah, tanggal 18
September 1886.
👆Ayahnya
bernama Syansuri dan ibunya bernama Mariah. Ia adalah anak ketiga dari lima
bersaudara.
🍎Beliau
memperoleh pendidikan awal di beberapa pesantren lokal, antara lain pada KH
Abdul Salam di Kajen, KH Fathurrahman bin Ghazali di Sarang Rembang, KH Kholil
di Bangkalan, dan KH Hasyim Asy'arie di Tebu Ireng, Jombang.
🍎Beliau
kemudian mendalami pendidikannya di Mekkah dan belajar ke pada sejumlah ulama
terkemuka antara lain Syekh Muhammad Baqir, Syekh Muhammad Sa'id Yamani, Syekh
Ibrahim Madani, Syekh Jamal Maliki, Syekh Ahmad Khatib Padang, Syekh Syu'aib
Daghistani, dan Kiai Mahfuz Termas.
👆Ketika
berada di Mekkah, Bisri Syansuri menikahi adik perempuan Abdul Wahab
Chasbullah. Di kemudian hari, anak perempuan Bisri Syansuri menikah dengan KH
Wahid Hasyim dan menurunkan KH Abdurrahman Wahid.
🍎
Sepulangnya dari Mekkah, beliau menetap di pesantren mertuanya di Tambak Beras,
Jombang, selama dua tahun.
🍎Kemudian pada 1917 mendirikan Pondok
Pesantren Mambaul Ma'arif di Denanyar, Jombang.
👆
Saat itu, Bisri Syansuri adalah kiai pertama yang mendirikan kelas khusus untuk
santri-santri wanita di pesantren yang didirikannya.
🍎Di
sisi pergerakan, ia bersama-sama para kiai muda saat itu antara lain KH Abdul
Wahab Chasbullah, KH Mas Mansyur, KH Dahlan Kebondalem, dan KH Ridwan,
membentuk klub kajian yang diberi nama Taswirul Afkar (konseptualisasi
pemikiran) dan sekolah agama dengan nama yang sama, yaitu Madrasah Taswirul
Afkar
👆
Beliau adalah peserta aktif dalam musyawarah hukum agama, yang sering
berlangsung di antara lingkungan para kiai pesantren, sehingga pada akhirnya
terbentuklah organisasi Nahdlatul Ulama (NU).
👆
Keterlibatannya dalam upaya pengembangan organisasi NU antara lain berupa
pendirian rumah-rumah yatim piatu dan pelayanan kesehatan yang dirintisnya di
berbagai tempat.
🍎Pada
masa penjajahan Jepang, Bisri Syansuri ini terlibat dalam pertahanan negara,
yakni menjadi Kepala Staf Markas Oelama Djawa Timur (MODT), yang berkedudukan
di Waru, dekat Surabaya.
🍎Pada
masa kemerdekaan ia pun terlibat dalam lembaga pemerintahan, antara lain dalam
Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP), mewakili unsur Masyumi (tempat
Nahdlatul Ulama tergabung secara politis).
👆Beliau
juga menjadi anggota Dewan Konstituante tahun 1956, hingga ke masa pemilihan
umum tahun 1971.
🍎
Setelah wafatnya KH Abdul Wahab Chasbullah, tahun 1972 ia diangkat sebagai Rais
Aam (ketua) Syuriah (pimpinan tertinggi) Nahdlatul Ulama.
🍎Ketika
NU bergabung ke Partai Persatuan Pembangunan, ia pernah menjadi ketua Majelis
Syuro partai ini. Ia terpilih menjadi anggota DPR sampai tahun 1980.
🍎
KH Bisri Syansuri meninggal dunia dalam usia lanjut tahun 1980 di Denanyar,
Jombang, Jawa Timur.
#REPOST
LDNU KAB KEDIRI